Bab 9-hari pertama

6.2K 356 6
                                    

Ara berjalan berjingkat ke arah dimas yang tengah memanaskan motor di halaman rumah tangannya mendekap erat mulutnya agar tak bersuara

"selamat pagi pacar.."sapanya memeluk pinggang dimas dari belakang

"astagfirullah ara,kamu bikin kaget aja"ucap dimas yang hanya dihadiahi cengiran oleh ara

"lepas,jangan kayak gini"ucapnya melerai jemari ara yang masih bertaut diperutnya

"kenapa sih om.."rajuk ara

"ga enak diliat orang ara"ucap dimas mencubit pipi ara gemas

"ish"ara mendelik dengan bibir mengerucut

"jangan dimonyong-monyongin gitu bibir kamu"ucap dimas

"kenapa..napsu ya?"kekeh ara

"bukan,kamu jelek kalau kayak gitu"ucap dimas memakaikan helm ke kepala ara

"ish,nyebelin"rajuk ara

***

Mata ara menatap pak bayu guru matematika yang tengah menjelaskan materi pelajaran didepan kelas dengan pikiran melalang buana

Tangannya terus bergerak menulis dibagian belakang buku,sesekali tangannya membekap mulutnya menahan senyumnya agar tak terlihat

Bukan sibuk mencatat penjelasan gurunya ara justru membuat rincian catatan hal apa saja yang akan ia lakukan bersama dimas sebagai sepasang kekasih

Ingat,sepasang kekasih...

Ara lagi-lagi terkekeh pelan membayangkan apa saja yang akan ia lakukan bersama dimas

"aww.. "pekik ara saat kakinya diinjak seseorang

Matanya mendelik menatap liana yang memandangnya dengan tatapan horor

"woy,lo dipanggil pak bayu kampret!"bisik liana

Ara yang mendengar bisikan liana sontak menoleh ke arah gurunya yang tengah berkacak pinggang

"saya lihat kamu serius sekali mencatat penjelasan saya ara coba sekarang kamu kerjakan soal dipapan tulis itu"ucap pak guru berperut buncit itu

Ara hanya bisa menggaruk kepala dengan cengiran yang menghias wajahnya

Demi para cowok ganteng yang ada dikorea sana,tak ada satupun penjelasan pak bayu yang masuk otaknya karena walaupun matanya menatap sang guru tapi pikirannya sedang berkelana

"keluar dari kelas saya ara!"usir pak bayu

Ara berjalan gontai ke arah kantin kepalanya menunduk dengan bibir mengerucut

"Ngeselin banget sih tu perut buncit ga bisa banget lihat orang lagi bahagia"gerutunya

"daripada mikirin si buncit,enakkan juga makan"gumamnya

"aww..eeh,maaf maaf"ucap ara saat kepalanya menabrak punggung seseorang

"matanya di pake mbak"ucap cowok itu sinis

"dih,koq ngegas kepala gue sakit juga tau!tu punggung apa tembok sih keras banget..lagian ngapain juga tegak ditengah jalan kayak tiang listrik"cerocos ara

"berisik"ucap cowok itu berlalu meninggalkan ara

"dasar kampret,anak kelas berapa sih nglunjak banget sama cewek cantik"ucap ara mengibaskan rambutnya

***

"nyet"

Ara menghentikan suapan mie ayam ke dalam mulutnya saat tepukan keras mendarat dipunggungnya

Mengejar Cinta Om DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang