"Ara, saya.. "
"Ra, hey..aku nggak kenapa-napa,, kamu jangan nangis gitu" Dimas panik mendapati Ara yang sesenggukan. Ia raih tangan Ara, namun dengan cepat Ara menampiknya.
"Stop! Om Dim jangan dekat-dekat Ara!Hus.. Hus" teriak Ara histeris, tangannya dikibas-kibaskan untuk mengusir Dimas.
"Ra, aku kangen banget sama kamu" Dimas melangkah mendekat, tak peduli Ara yang terus mengusirnya.
Ih, Om Dim kenapa sih? Ara juga kangen Om, kangeeeen banget. Tapi kan sekarang Om Dim udah jadi suaminya Bu Olive, Ara nggak mau jadi pelakor.
Ara terus menggerutu di dalam hati mendapati Dimas yang terus berjalan kearahnya
Stop Om..stop!Ara nggak mau terkenal gara-gara ngerebut suami orang. Nanti Ara dibully kayak yang lagi viral sekarang.. Kan, kasian mama sama papa kalau anaknya dihujat banyak orang.
"Ra? "
"Stop! Om Dim dengar nggak sih! Aku bilang stop, berhenti, diam ditempat, paham nggak sih! "
Ara makin histeris melihat Dimas yang tak mau menuruti perkataannya.
Aduh ni si Om-Om, harus gimana sih cara ngomongnya. Disuruh berhenti kok makin maju,nggak lihat apa kalau sekarang dia udah mentok sama meja.
Bukannya gimana-gimana sih, kalau dipepetin terus ginikan Ara takut khilaf, mana Si Om makin ganteng lagi. Kalau tiba-tiba setan lewat kan bisa aja bisikin Ara buat peluk Om Dim,apalagi dia lagi mode kangen berat. Ya allah kuatkan iman anak perawan ini..
Ara memejamkan mata, mulutnya terus komat kamit merapalkan doa. Semoga saja kali ini Tuhan dengar doanya biar dia bisa kuat iman menghadapi cobaan dari Om Dim yang pelukable.
Ara membuka matanya dan menatap tangannya yang kini digenggam Dimas. Perlahan Ia angkat kepala dan memberanikan diri menatap tepat ke mata Dimas.
"Dim? "
Ara yang baru saja ingin membuka mulutnya sontak terkejut mendapati Olive yang tengah berdiri didekat pintu pantry.
Mampus! Hancurlah sudah..
Ara segera menarik tangannya dari genggaman Dimas. Hatinya ketar ketir mendapati Olive yang berjalan kearahnya.
Bayangan Olive yang menarik rambut serta menamparnya,seperti cerita sinetron yang ada dichanel ikan terbang membuatnya tanpa sadar langsung memegang kepalanya.
Tamat sudah riwayatmu Ra, kamu bakal terkenal sebagai pelakor..
"Aku cariin dari tadi, taunya malah disini" Olive berbicara seraya melirik sekilas kearah Ara
" Yuk, ah.. Roni udah nunggu tuh" ucapnya lagi, tangannya terlihat mengusap lengan Dimas
"Sebentar ya Ra, aku ke dalam dulu"pamit Dimas sebelum berlalu meninggalkan Ara.
Ara menjatuhkan diri dilantai, Ia peluk kakinya yang terasa lemas. Untung saja jam kerjanya hari ini sudah berakhir. Ia paksakan diri untuk bangun dari duduknya setelah dirasa degupan jantungnya mereda. Berjalan menuju loker, meraih tas kemudian secepat kilat pergi dari sana.
Kenapa sih, dua mahluk itu harus ada disekitarnya.
Sejahat itukah Tuhan, mempermainkan hatinya yang belum sepenuhnya sembuh dari luka.
***
Ara masih bergelung dalam selimut. Matanya nyalang, dengan pikiran yang melalang buana. Ia ragu, apa harus berangkat kerja atau tidak hari ini. Apa yang harus Ia lakukan jika nanti bertemu dengan Dimas atau Olive disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Om Dimas
Historia CortaGelar playboy santun yang disandangnya mendadak ternodai Bocah berparas malaikat namun berperilaku iblis itu sungguh membuat hatinya ketar ketir Comedy romance tentang cinta beda usia Mature content untuk 17+