Bab 13- Hanna olivia

5K 261 17
                                    

Ara kembali sibuk dengan aktivitas belajarnya disekolah, sebagai siswi kelas XII mengharuskannya menghabiskan sebagian besar waktunya disekolah, banyak kelas tambahan yang harus ia ikuti untuk persiapan menghadapi ujian kelulusannya.

Ia kini tengah duduk disebuah kursi  semen yang ada ditaman belakang gudang peralatan olahraga, mulutnya terus berkomat-kamit menghapal tanggal-tanggal penting yang mungkin saja akan keluar disoal ujian sejarah nanti

"Aarrrggghhh... "

Ara berteriak geram,tangannya terlihat mengulung buku catatannya dan memukulkannya berkali-kali ke kepalanya, kenapa juga begitu banyak tanggal yang harus ia ingat dipelajaran sejarah ini sedangkan tanggal ulang tahunnya sendiripun ia belum tentu ingat

Braakk

Ara berjengkit kaget, manakala mendapati sebuah tong sampah yang notabene  terbuat dari kaleng cat bekas terpental membentur batang pohon dan menimbulkan bunyi yang cukup nyaring. Matanya yang tadi sempat terpejam karena tengah menghapal kini terbuka lebar saat mendapati cowok jangkung dengan baju seragam yang keluar dari celana dan kancing yang dibiarkan terbuka hingga menampilkan kaos warna hitam itu menghampirinya dengan kedua tangan didalam saku celana

Cowok jangkung itu kini tengah berdiri dengan salah satu lutut menempel dipaha kanan Ara, tubuh jangkungnya membungkuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Ara yang kini mendongak menatap tajam ke arahnya

"Selain badan lo yang pendek, otak lo ikutan pendek juga ya" ucap Ari

"Maksud lo apa"

"Suara cempreng lo itu, ganggu waktu tidur gue, tau nggak lo"

"Gue nggak peduli" ucap Ara mendorong wajah Ari yang semakin dekat ke wajahnya

"Lagian ini sekolah ya bambang..buat belajar, bukan bukan ngorok, paham lo! " ucap Ara seraya bangkit dari duduknya

"Weish.. Mo kemana lo?"

Ari menahan tangan Ara saat gadis itu beranjak meninggalkannya

"Ck, lepasin nggak! Gue mo ke kelas"

"Nggak, sebelum lo ganti rugi waktu tidur gue yang lo ganggu"

"Gue nggak niat ganggu ya.. Lagian gue nggak tau kalau lo lagi tidur" ucap Ara, seraya berusaha menarik tangannya yang masih dalam genggaman Ari

"Gue nggak butuh penjelasan lo, yang gue tau, lo ganggu tidur gue jadi lo harus ganti rugi"

"Ck, udah dech cepetan lo mau apa buat ganti rugi.. Gue males urusan lama-lama sama lo"

"Santai dong sayang.. Jangan buru-buru, nanti jatuhnya nggak enak"

"Sayang, sayang..pala lo peyang! Udah dech cepetan, sakit nih tangan gue"

"Ok, Mmm..gimana kalau satu kecupan disini" ucap Ari seraya menunjuk pipi kanannya

"Gila lo emang! "

"Kenapa? Owh, lo nggak suka cium cowok sepantaran? Oh iya, selera lo kan om-om ya" ucap Ari dengan seringai diwajahnya

"Lo.. Ck, lepasin nggak! Sakit jiwa lo ya"

Ara menyentak tangan Ari dengan sekuat tenaga hingga tangannya terlepas, ia segera berbalik meninggalkan Ari yang masih setia menatapnya, namun baru beberapa langkah, Ari kembali mencengkal lengannya dan menariknya mendekat, hingga tubuh mereka saling bertabrakan. Belum pulih dari keterkejutannya, Ara kembali dibuat terkejut, saat Ari tiba-tiba menarik tengkuknya dan mempertemukan bibir mereka, Ara memukul bahkan menjambak rambut Ari saat dirasanya cowok itu semakin memperdalam ciumannya, bibir yang tadinya hanya menempel kini berubah menjilat bahkan menghisap semakin dalam. Ari menggigit bibir bawah Ara memaksa gadis itu membuka mulutnya, lidahnya terus bermain diatas bibir Ara yang masih tertutup

Mengejar Cinta Om DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang