05: Dialog Patah Hati

354 57 7
                                    

Kei menyerahkan botol air mineral pada wanita yang tampak terduduk lesu itu. 

"Minumlah," bujuknya.

Ratu mengangkat wajahnya, lalu menggeleng. Dia kembali menunduk. Entah mengapa, dia menceritakan masalah pribadinya pada Kei. Mungkin karena dia kesal, karena suaminya kini malah sibuk mengurus Edelia di rumah sakit. Wanita itu tidak mati, cuma berusaha bunuh diri. Tapi dia cuma keseleo, dan kepalanya berdarah. Jarot jadi sangat khawatir.

Demi tidak mengecewakan orangtua dan mertua, Ratu tetap berangkat ke Bogor. Berbekal foto Jarot, dia minta tolong dilukiskan oleh Kei. Pemuda itu juga sudah memesankan beragam oleh-oleh untuk mertua, juga orangtuanya, agar mereka yakin jika Jarot juga ikut ke Bogor.

"Aku tidak mengerti, mengapa orang bisa berselingkuh. Tetapi nyatanya, akupun diperlakukan seperti itu." kata Kei, seraya duduk dihadapan Ratu. Mereka makin akrab, tidak bicara formal lagi.

"Dia akan menikah dengan Gunarsa, ya?" 

"Kok Mbak tahu?"

"Suamiku yang bilang. Bapaknya Gunarsa itu relasinya."

Kei mengangguk-angguk,"Kelas kakap memang itu orang, pantas Angel memilihnya."

"Jangan sedih."

"Hehe, tapi aku belum bisa move on."

Ratu tersenyum,"Dia memang sangat cantik."

"Ya, Mbak. Dan sejujurnya, banyak kenangan kami di galeri ini. Tetapi yang tertinggal hanya syal pink miliknya." Kei menunjuk syal yang tergantung di kursi. "Saya selalu merasa, jika dia masih di sini."

"Kenangan memang membuat orang mampu berhalusinasi."

"Mbak juga?"

Ratu menggeleng,"Saya belum pernah jatuh cinta. Langsung dijodohkan. Tetapi suami saya malah terus menjalin hubungan dengan masa lalunya. Wanita yang tadi kuceritakan."

"Oh…, lalu Mbak sedih?"

"Sedih karena seperti direndahkan. Kalau untuk cemburu, jelas tidak."

"Serius Mbak?"

"Begitulah. Jika Angel belum bisa melupakanmu, nasib suaminya bisa sepertiku."

"Apa iya?"

Ratu mengangkat bahu,"Dia menikahi Gunarsa pasti demi derajat hidup lebih baik, kan? Yakin aku, jika bersamamu dulu dia memang tulus dari hati."

"Hubungan kami telah terlalu jauh, Mbak. Meski aku bukan pria pertama dalam hidupnya."

"Bukan pertama?"

"Dulu dia pernah dekat dengan seorang youtuber, tapi di-PHP gitu. Keperawanannya sudah direnggut."

"Waduh..."

"Tetapi aku tak peduli, bahkan berani membuat komitmen. Ya, kami kemudian berhubungan intim. Jujur, aku kenal yang begituan dari dia Mbak. Sulit lupa!"

"Nah, kalo sudah tak perawan gitu, apa Gunarsa bisa terima?"

Kei tertawa,"Bisalah, Mbak. Buktinya diajak kawin. Mereka sudah tidur bersama di apartemen sejak tiga bulanan ini. Aku baru tahu. Tapi anehnya, Angel juga berhubungan intim rutin denganku."

"Ya, Tuhan!"

"Entah dia benar cinta, atau hanya tidak puas berhubungan dengan Gunarsa. Seingatku, dia selama tiga bulan itu selalu menuntut berhubungan intim. Mungkin, ingin memuaskan diri sebelum berpisah."

"Ada ya orang begitu. Tapi mungkin itu bagus, karena dia jadi bisa tulus menjalani pernikahan."

"Ya, mungkin. Aku juga tak mau dia berselingkuh."

RATU (Sisi Lain Kehidupan Wanita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang