23: Liburan

216 22 0
                                    

Kei tak tahu, apakah ini jalan terbaiknya untuk memperbaiki rumah tangga. Tetapi dia akhirnya menawarkan Katie, untuk liburan ke Amerika.

Dengan sangat rapih, Kei telah mempersiapkan kejutan romantis, dengan memesan kamar di SLS Hotel, a Luxury Collection Hotel, Beverly Hills. Terletak satu blok dari Beverly Center dan hanya beberapa blok dari etalase toko Rodeo Drive dan The Grove yang termasyur di kalangan sosialita dunia, hotel tersebut memang  berposisi sempurna di persimpangan kemewahan Beverly Hills dan gaya hidup Los Angeles yang borjuis. Kei tahu, Katie sangat menyukai tempat-tempat seperti itu. 

Katie ternyata memang tak menolak, tetapi dia berjanji akan menyusul keberangkatan suaminya, setelah menyelesaikan masalah bisnisnya di Singapura. Paling berbeda masa satu atau dua hari, dia pasti sudah berada di Amerika. Dia juga berpikir untuk refreshing sejenak, dari ritme kerja dan pergulatan konflik rumah tangga akibat masa lalu suaminya.

Baik Katie maupun Kei, sebenarnya memang saling mencintai. Terlepas dari masa lalu masing-masing. Baik Katie dan Gunarsa, maupun Kei dengan Angel dan Ratu. Sebab kini, mereka telah bersama dalam fase yang jauh lebih tulus. Bukan pelarian, bukan pula dipenuhi perselingkuhan. Kei datang dalam hidup Katie, tanpa merasa Angel dan Ratu adalah sosok yang penting lagi. Justru sebenarnya, hanya Katie yang kerap berulang kali sulit pergi dari Gunarsa. Jika sampai dia cemburu, artinya, memang Kei kini yang telah menguasai hatinya. Gun, cuma masa silam saja!

Kei telah menyusun rencana liburan tak terlupakan bersama isterinya. Setelah memilih hotel terbaik, dia juga akan membawa Katie kembali menikmati menu masakan alaChef Michael Cimarusti, Spago di Beverly Hills, hingga ke Dona Mary di Watts yang menyajikan hidangan Meksiko yang menggugah selera.

Katie yang menyukai musik, pasti juga akan suka dibawa ke tempat-tempat indie di Silver Lake, Echo Park, Westlake dan Highland Park, yang memperkenalkan band-band lokal baru. Atau sekedar nongkrong di bar, menikmati live music yang menghanyutkan. Meski pastinya ada juga agenda untuk berkunjung di Hollywood Bowl, the Greek Theatre higga Staples Center.

Kei adalah seniman yang cukup punya nama di Asia sekarang, sehingga banyak teman sesama seniman meski mereka belum tentu pelukis juga. Termasuk, para artis-artis muda berbakat yang sama sepertinya, terkenal lewat jalur sosial media. Tapi tak sulit baginya untuk membangun relasi di berbagai negara dengan kemajuan era digital. Termasuk di Amerika, bahkan para seniman lokal di LA, mengajaknya untuk bertemu dan bersantai di Pantai Malibu, saat isterinya belum tiba.

California Selatan, hampir di sepanjang tahun memiliki cuaca terang dengan tinggi rata-rata berkisar dari 21 hingga 27 ° C, dan rata-rata terendah di 8 hingga 17 ° C. Bahkan cuacanya cenderung memiliki udara kering dan berangin. Inilah tepat bagi kaum yang menyukai kegiatan alam bebas yang energik, atau sekedar duduk dan kagum memandangi hal menarik apapun.

"Miss Put Three!"

Kei menoleh, menyaksikan seorang wanita blasteran Afrika-Amerika tampak berusaha mengejar seorang gadis kecil cantik yang tiba-tiba melintas di depannya. Kei tersentak, anak itu, rautnya... mengingatkannya pada seseorang!

Seorang anak, yang juga diributkan Katie sekian bulan ini. Bukan,  bukan anak si Angel. Tapi anaknya si Ratu! Put... Put Three? Putri?!

"Putri! Putri!"

Kini, seorang wanita tampak berlari juga di depan Kei. Sosok yang mengenakan blus pink dengan rok pantai selutut yang ringan dan kembang-kembang kuning biru itu, seakan menyetop jantung Kei. Sudah enam tahun lebih tak bertemu. Terakhir, saat melukisnya waktu sedang hamil besar. Saat mereka malah bertengkar. Lalu sekarang, isi dalam perut wanita itu kini meloncat-loncat gembira di depannya.

Wajahnya! Wajah anak itu sangat mirip dengannya!

Kei menelan ludah, emosinya kacau. Saat melihat anak si Angel, dia sudah galau. Anak itu juga mirip dengannya. Kini, dia harus melihat anak yang mirip dirinya juga. Anak si Ratu! Bagaimana bisa, dia mampu memiliki dua anak dari rahim yang berbeda dalam waktu yang berdekatan? Sesubur itukah benihnya?

"Jangan jauh-jauh, Putri sayang. Hati-hati, nak. Kita sedang berada di negara orang. Jika kamu tersesat, bagaimana mencarimu manis?" Suara Ratu tampak begitu lembut, saat menggendong dan mencium anaknya.

Ah, Kei jadi ingat masa lalu!

Perkara dengan wanita itu, jelas bukan cinta. Nafsu juga karena mabuk waktu itu. Tetapi Kei, memang mengagumi wanita itu. Ratu berbeda dengan Angel. Andai bukan karena mabuk, dan jika suami wanita itu menyeraikannya, pasti Kei akan menikahi wanita itu. Dia, nyaris sempurna!

"Tidak! Mengapa kau di sini? Kau menguntit kami?"

Kei ternganga. Ratu tiba-tiba menyerahkan anaknya pada pengasuhnya, dan berdiri mendekati Kei dengan penuh amarah.

"Ja-jangan salah paham!" Sahut Kei, dia berdiri dengan gugup. Salah tingkah di depan Ratu yang kini menatapnya tajam. "Demi Tuhan, aku di sini untuk berlibur bersama isteriku. Ini kebetulan!"

Ratu memalingkan muka, lalu menghela nafas. Isteri? Dia lupa jika Kei telah beristeri. Lagi pula, selama bertahun-tahun ini dia tidak mengganggu. Tidak berusaha mempertanyakan lagi, apakah benar isi perut Ratu berisi benihnya. Pria itu didengarnya juga menikah dengan Katie, mantan pacar dari suami Angel, mantan kekasihnya. Hidup menjadi begitu rumit dan sempit, saat urusan cinta berputar hanya pada satu arah. Dan Ratu, terlalu sensitif untuk urusan anaknya yang tak mirip suaminya.

Tetapi ketika Ratu ingin pergi, Kei malah mencegahnya. "Tunggu!"

Ratu melotot,"Ada apa?"

"Anak itu," Kei menunjuk Putri yang semakin jauh dibawa dalam gendongan pengasuhnya."Dia anakku kan?"

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di wajah Kei,"Jangan berpikir macam-macam, ya! Anakku, adalah anakku dan suamiku. Jangan coba mengambil keuntungan dari kejahatanmu di masa silam. Apa kau ingin diungkap aibmu di masa lalu karena meniduri paksa isteri orang?"

"Saat itu kita sama-sama mabuk!"

"Jadi, karena mabuk, kau pikir itu diperbolehkan? Kau, selama bertahun-tahun menjadi setan menakutkan dalam kehidupanku. Tetapi untungnya, tes DNA berpihak padaku. Jadi tolong, berhentilah untuk bersikap GR!"

"Benarkah?"

Ratu, cepat membuka tas yang dibawanya ke pantai hari itu. Meraih ponsel, dan menunjukkan foto surat hasil tes DNA Putri ke depan wajah Kei. "Ini, lihat! Lihat dengan jelas sampai matamu lepas. Aku selalu membawa foto surat ini, sementara surat aslinya ada pada suamiku. Mau bilang apa kau? Masih ngotot merasa ini anakmu?"

Kei terdiam. Dia merasa gamang. Dia melihat kemiripan yang begitu kentara, antara anak Angel dan anak Ratu. Lalu, bagaimana bisa jika tes DNA yang dilakukan justru menunjukkan hasil yang berseberangan? Tetapi dia tak mampu berdebat, sebab Kei juga tidak tahu, apakah Angel juga melakukan tes DNA untuk anaknya. Mana tahu jika anak itu juga bukan benihnya atau juga suaminya, tapi benih pria lain.

Seketika Kei tersadar, untuk tidak terus menerus salah dalam berprasangka. "Maaf," hanya kata itu yang terucap.

"Jangan ganggu kami lagi!" Tegas Ratu, sebelum lari menjauh.

Kei tak mampu untuk melihat wanita itu. Dia hanya bergerak maju ke bibir pantai, dan membiarkan kakinya dijilati air. Ini terakhir kalinya, dia berpikir negatif, sama seperti isterinya. Dia ingin mengakhiri dengan bijaksana.

"Halo, sayang. Aku sedang menanti kawan-kawan senimanku di Pantai Malibu. Cepatlah datang Katie, aku sangat merindukanmu." Kata Kei, dalam sebuah pesan suara, sebelum kembali memandangi keindahan Pantai Malibu, menikmati panorama Samudera Pasifik yang sangat luas.

(Bersambung)






RATU (Sisi Lain Kehidupan Wanita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang