Seminggu kemudian.
Jarot memegang berkas dalam amplop coklat di tangannya, saat melangkah melewati lorong-lorong rumah sakit yang dingin. Ini jauh lebih mengerikan dari apapun. Sungguh dia justru ingin agar ruang perawatan istrinya berada semakin jauh dan jauh. Dia mengkhawatirkan perasaannya, emosinya yang takutnya tak terbendung.
Tetapi nyatanya, ruang perawatan Ratu kini di depannya. Jarot menghela nafas sesaat, sebelum melangkah masuk. Jiwanya, semakin terkoyak saat melihat Ratu tampak berusaha bangkit dari pembaringan dan tersenyum padanya.
"Apakah aku boleh pulang hari ini, Mas?" Tanya wanita itu, tanpa berusaha melihat raut wajah Jarot yang tampak begitu dingin, seakan ingin menelannya hidup-hidup. "Mas, ada apa? Kamu sakit ya? Atau, ada apa dengan Putri?"
Jarot tak langsung menjawab, dia berusaha tenang dan duduk di kursi tepat di sebelah ranjang istrinya. Tangannya masih kuat memegang berkas dalam amplop coklat bertali, seakan membenamkan kemarahannya di situ.
Ratu mulai gusar,"Mas, ada apa? Putri di mana?"
"Dia bersama bapak biologisnya," sahut Jarot, membuat Ratu terperangah.
Jarot, berterima kasih pada Kei yang membayar biaya tes DNA Putri. Semula, dia ingin memukul pria muda itu, namun Jarot cepat sadar. Bukankah perselingkuhan tak sengaja antara Ratu dan Kei juga karena ulahnya yang terus terbelenggu perselingkuhan bersama Edelia selama sekian tahun?
Lalu, hasil tes DNA itu betul-betul memukul jiwanya. Tepat, Putri adalah anak biologis dari Kei. Hasil hubungan cinta satu malam di kala mabuk, ternyata begitu subur. Jarot akhirnya juga tak merasa bodoh sendiri, saat melihat Kei datang ke rumah Bude Menur dengan membawa Katie dan Lovly, yang awalnya diketahuinya adalah anak Gun dan Angel, tapi ternyata juga berasal dari benih Kei.
Jarot tertawa lirih, dia menggelengkan kepalanya dengan berat. Sebelum menatap Bude Menur dengan putus asa,"Keponakanmu sudah melakukan kejahatan besar, Bude. Dia menipu kita semua. Sekarang, Bude juga tidak berhak mengasuh Putri. Karena ada Kei, pria yang menebar benih ke istri Gun dan istri saya!"
Bude Menur menutup mulutnya, tubuhnya tiba-tiba lemas. Untunglah Edelia cepat datang dan memeluk wanita tua itu, untuk dibantu duduk di sofa. Nafas Bude Menur terasa sesak, dia sangat kecewa dengan perbuatan Ratu. Rasa malu membuahnya lemah.
Kei terduduk lesu di seberang Bude Menur, di mana di sebelahnya, ada Lovly yang sibuk mempertanyakan mengapa wajah Putri jadi berubah. Mereka ngobrol berdua, meski Lovly merasa asing dengan wajah baru sahabat kecilnya, yang ternyata adalah saudara. Mereka berasal dari benih yang sama. Lalu tak jauh dari mereka, ada Katie, yang kemudian perlahan mendekat ke arah Jarot.
"Apa yang salah dari Kei, Pak Jarot?" Tanya Katie. "Dia menghamili pacarnya si Angel, tapi Angel malah lebih memilih kawin dengan Gun. Kei juga tak sengaja menemani malam galau Bu Ratu yang depresi karena suaminya lebih memilih wanita lain. Ibu Edelia, yang juga sekarang berkumpul di sini. Kita semua pendosa di sini, Pak. Termasuk saya, yang masih berselingkuh dengan Gun saat Angel sudah menikah dengannya."
Jarot menatap Katie lekat,"Sekarang, apa kau mau mengurus kedua anak hasil hubungan bebas suamimu?"
Katie tersenyum,"Mengapa tidak? Kami tak jadi bercerai, dan sudah memutuskan untuk membesarkan anak-anak itu. Ini mungkin karma bagi saya. Selama ini, saya sering aborsi dari anak hasil hubungan saya dengan banyak pria termasuk Gun. Akibatnya, saya tak bisa lagi punya anak. Mandul! Kedua anak ini, saya anggap anugerah dalam hidup saya."
"Persetan!" Jarot segera meninggalkan tempat itu dengan marah. Edelia coba mencegahnya, namun Jarot malah membentaknya. "Kau harus siap bersaksi tentang kasus si Jamin dan Ratu! Ikut aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RATU (Sisi Lain Kehidupan Wanita)
RomansaRatu, tak pernah menjadi ratu dalam rumah tangganya. Karena sebelum menikahinya, suaminya Jarot telah menjadikan Edelia, sebagai ratu dihatinya. Perasaan terhina, putus asa, dan sedih dalam fase 9 tahun pernikahan itu, akhirnya malah semakin berkonf...