17: Rahasia yang Sama

313 37 7
                                    

5 tahun kemudian...

Rumah besar itu begitu ramai. Selain penuh anak-anak, juga banyak balon. Seorang gadis kecil berlarian dengan gaun penuh bunga nan mewah berwarna pink, sepatunya yang berkilauan warna perak, tampak berbunyi "kletak-kletuk" karena haknya beradu dengan lantai pualam.

"Putri! Putri!"

Ratih Sitoresmi tampak begitu gemas mengejar cucunya itu, sehingga akhirnya si Putri kecil tertangkap,"Hap! Kena!"

Putri melolong, manja. Berpura-pura dalam drama yang ceria. Membuat Eyangnya makin gemas menciuminya sambil berlutut.

"Eyang lebih sayang sama Dek Putri dari aku..."

Ratih Sitoresmi menoleh, tampak olehnya, seorang anak lelaki usia sebelas tahun cemberut di depannya. Sementara di sebelahnya tampak Saraswati dan Baskoro yang tak berbenti tertawa,"Mas Rangga cemburu Eyang." Ujar keduanya, sembari terkekeh.

"Oh, Mas Rangga sayang. Eyang juga sayang sama kamu...." teriak Ratih, seraya merangkul Rangga yang kini mulai ikut tertawa.

"Di mana Mas Jarot dan Mbak Ratu, Bu?" Tanya Saraswati, lanjut menggendong Putri yang langsung memeluk lehernya.

"Tadi sedang ngobrol dengan Mas Gunarsa, partner usahanya yang di Bandung itu, lho. Kebetulan Mas Gun bawa isterinya Mbak Angel, dan anaknya yang seusia Puteri itu, lho. Si Lovely." Sahut Ratih sambil bangkit dibantu Baskoro, yang kemudian pamit untuk membawa .

"Anak yang katanya dulu heboh kok mirip mantannya yang Pelukis itu kan ya? Si.. Kei Zorach!"

"Stt," Ratih meletakkan jari telunjuk dihidungnya."Jangan membicarakan gosip lama pada hari bahagia keponakanmu lho, Sar!"

"Tapi emang bener kan, Bu? Gosipnya itu anak dari benihnya si Kei. Bule banget kayak begitu. Mirip Gunarsa jelas nggak, bahkan si Angel yang cakep banget itu kan nggak mirip anaknya malah."

"Iya, mamanya si Mas Gun juga dulu bilang. Kalau si Gun mendadak menikahi si Angel karena hamil duluan."

"Tapi bukan anaknya ternyata. Sampai mau cerai kan dulu? Heboh diliput media. Entah mengapa jadi balik lagi tuh."

"Ya, karena mamanya Mas Gun minta mereka tidak bercerai. Malu katanya."

"Nutup aib ya, Bu?"

"Soalnya kan Mas Gun juga sempat selingkuh karo sahabatnya si Mbak Katie, sebelum cewek tersebut diperisteri si Pelukis itu."

"Hadeuh... pusing aku, Bu. Ini siapa selingkuh sama siapa. Kok muter-muternya disitu-situ juga. Dasar lenyap iman. Amit-amit deh kalau ada keluarga kita yang begitu. Alhamdulilah, aku dan Mas Bas nggak aneh-aneh. Begitu juga Mas Jarot dan Mbak Ratu. Biar nikah mereka lama nggak punya anak, tapi tetap saling setia. Nggak kayak..."

"Huss!"

Ratih menyikut Saraswati. Karena tampak sedang menuju ke arah mereka, Ratu dan Angel beserta anaknya si Lovely.

"Yopyi..." teriak Putri, saat melihat Lovely semakin mendekat. Dia lalu minta diturunkan dari gendongan tantenya.

"Putriii..." sahut Lovely, yang riang meloncat-loncat. Keduanya langsung saling berpelukan, ngobrol dengan seru membicarakan gaun mereka masing-masing dengan kepolosannya.

"Tolong titip Lovely sebentar ya, Mbak. Aku mau ambil tas Lovely yang tertinggal di meja tempat kita ngobrol tadi." Kata Angel pada Ratu, sebelum tergesa kembali masuk ke salah satu ruangan.

"Apa kan Bu, lihat muka si Lovely. Persis muka si Kei Zorach. Bulenya poolll...." cerocos Saraswati, saat Angel pergi.

"Eits, udah. Ada Mbakyumu iki. Udah, jangan ngegosip lagi tho nduk," ujar Ratih.

RATU (Sisi Lain Kehidupan Wanita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang