Bukan Pilihan
Angelina Tomang, tersenyum puas. Gaun adibusana yang akan dikenakannya seminggu lagi, sudah rampung disiapkan seorang desainer adibusana ternama asal Bandung. Gunarsa, calon tunangannya sudah mempersiapkan segalanya dengan rapi.
Tinggal kini, dia yang mempersiapkan diri, untuk menyudahi masa lalunya dengan Kei Zorach. Semuanya sebenarnya sudah aman, andai Kei tidak mengamuk di tempat syuting. Pemuda itu hampir menghajar kru yang coba mengusirnya. Kacau sekali. Kei tidak terima diputuskan tiba-tiba, lalu melihat di media, jika dirinya malah akan tunangan dengan Gunarsa.
Jauh di lubuk hati Angel, Kei adalah cinta sejatinya. Tetapi lihatlah sosok itu. Dia hanya memiliki ketampananan dan sedikit uang, karena baru saja agak ngetop berjualan lukisan. Justru kehadiran Angel, yang makin mendongkrak popularitasnya. Semua itu jauh, jika dibandingkan dengan Gunarsa, anak Walikota Bandung, yang lulusan Amerika, bakal mewarisi segala jenis harta dan usaha bapaknya sebelum jadi walikota, dan lumayan tampan juga meski kurang tinggi.
Gunarsa melihat Angel yang sedang syuting di Bandung, jatuh cinta, dan mulai mendekat. Tentang Kei, Gunarsa sudah tahu, dan tidak ragu untuk menikung. Kecantikan Angel sudah sangat pas dihatinya. Mungkin, urusan menikah bisa tahun depan. Tetapi pertunangan, dapat dilakukan dengan secepatnya. Apalagi, Angel telah memilihnya.
Ya, sebuah pilihan yang tak mudah awalnya, bagi Angel yang sempat begitu tulus menjalin hubungan dengan Kei awalnya. Pemuda itu memang menggairahkan. Lantai atas galeri lukisan Kei, jadi saksi betapa ganasnya hubungan cinta itu. Tetapi dia harus memilih.
Sebagai wanita dia berhak memilih yang terbaik, karena pria tersebut akan menjadi suaminya, yang berarti akan memimpin masa depannya. Gunarsa jauh dianggap lebih mampu, dia sudah berusia jelang tiga puluh tahun. Jauh dibanding Kei, yang baru sembilan belas. Meski dia mencintai pemuda itu, lebih dari Gunarsa.
Gunarsa juga memahami kondisi itu, sebab itu dia merasa penting meyakinkan Angel.
"Cinta memang berarti sebuah kasih sayang yang dimiliki seseorang kepada orang lain, meski sebenarnya terdapat berbagai makna cinta yang lebih luas. Sejujurnya boleh dikatakan, makna cinta bagi setiap orang bisa berbeda-beda. Hal ini tidak lain dipengaruhi oleh berbagai kondisi latar belakang setiap individu yang beragam dan unik." kata Gunarsa.
"Ya, mungkin kau paham soal aku dan Kei, yang telah menjalani hubungan sekian tahun." sahut Angel, yang awalnya memang berat melepas Kei.
"Aku paham, sayang. Sebetulnya, sebagai salah satu hal penting dalam hidup, tentu perlu mengetahui makna cinta dengan baik dan menyeluruh. Hal ini dapat memperluas pandangan dalam melihat cinta di kehidupan. Begitu juga, dapat membantu membangun hubungan dengan pasangan, keluarga, orang terdekat, maupun orang lain secara umum dengan lebih baik."
"Lalu, makna cinta itu apa?"
Gunarsa tersenyum. Angel bukan wanita pertama dalam hidupnya, tetapi kecantikan gadis itu masuk standarnya. Dia adalah tipe pria yang bisa mendapatkan apapun yang dia suka, termasuk untuk merebut sekalipun. Jadi, untuk menggoyahkan pikiran anak usia delapan belas tahun, dia cukup berpengalaman.
"Setelah memahami makna cinta secara umum, perlu diketahui pula pemahaman mengenai cinta sejati. Cinta sejati memiliki kecenderungan tentang cinta yang lebih dalam daripada makna cinta secara umum. Tapi, makna cinta sejati juga mempunyai karakteristik tersendiri yang membuatnya lebih istimewa. Aku memperlakukanmu istimewa, bak ratu. Itulah kesejatian cinta itu."
Angel tersipu. Dia telah mengenal Gunarsa tiga bulan. Segala yang diinginkannya terpenuhi. Belanja barang mewah, rekening menggendut. Bahkan diam-diam, dia telah disiapkan mobil mewah, agar tidak lagi naik mobil butut kreditan. Itu impiannya yang tak bisa dipenuhi Kei.
KAMU SEDANG MEMBACA
RATU (Sisi Lain Kehidupan Wanita)
RomansaRatu, tak pernah menjadi ratu dalam rumah tangganya. Karena sebelum menikahinya, suaminya Jarot telah menjadikan Edelia, sebagai ratu dihatinya. Perasaan terhina, putus asa, dan sedih dalam fase 9 tahun pernikahan itu, akhirnya malah semakin berkonf...