08. Full Sun 🌻

4.6K 319 0
                                    

" Malam yang dingin sama seperti hari-hari ku seperti biasanya"

~Lee Haechan

======

Terdengar suara alarm yang memenuhi seisi kamar Haechan pagi ini, dan membuat Haechan menggeliat kecil.

Tepat pukul 05.00 pagi jam weker itu sudah berbunyi nyaring memekakkan telinga, membangunkan laki-laki yang masih tertidur di meja belajarnya, Haechan yang masih mengumpulkan nyawa mencoba meraba jam weker yang tak jauh dari tempatnya berada.

Laki-laki itu terbelalak melihat kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi.

"Aduh" Decak Haechan yang menepuk pelan keningnya.

"Kenapa bisa ketiduran sih" Gerutunya.

Anak laki-laki itu beranjak berdiri untuk membereskan buku-bukunya kedalam tas, karena ia semalam ketiduran menyebabkan semua materi yang ia harus pelajari, tidak sempat ia selesaikan malam itu.

Sudah membereskan peralatan sekolahnya, ia pun bergegas menuju kamar mandi.

Butuh beberapa menit untuk selesai mandi dan saat nya untuk membereskan rumah, untungnya karena Haechan semalam ia sudah membereskan semua nya, jadi kali ini ia akan menyiapkan sarapan saja.

Ia pun berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, bibirnya masih sakit karena tamparan sang Ayah yang masih membekas, tapi ia harus tetap melakukan tugasnya dirumah ini jika tidak ingin dipukul lagi.

Selesai menyiapkan sarapan ia pun kembali ke kamarnya untuk bersiap ke sekolah, lukanya harus kembali ia obati supaya tidak ada yang mencurigai nya, Haechan takut jika luka ini dibiarkan saja maka nantinya akan yang bertanya-tanya mengapa Haechan terluka, pertanyaan itu buka ditanyakan oleh teman-temannya tapi para guru.

Haechan mengeluarkan seragam barunya yang sudah ia siapkan sesempat mungkin, mengenakan nya sambil tersenyum manis memandang ke arah cermin.

"Pas" Ujarnya yang melihat seragam itu cocok dan pas dipakainya.

Haechan sudah siap untuk berangkat ke sekolah, ia pun memakai tasnya dan keluar dari kamarnya ia tiba di dapur, disana sudah ada anggota keluarga nya yang sedang menikmati sarapan buatan nya dengan lahap, hanya dengan melihat mereka semua menyantap makanan buatan nya saaj cukup membuat nya kenyang.

Karena Haechan sadar hari ini ia tidak akan bisa sarapan, ia akhirnya bergerak berniat untuk pergi tanpa berpamitan, karena ia tidak ingin mengacaukan suasana pagi anggota keluarga nya yang damai tanpa dirinya itu.

"Haechan!"

Namun panggilan dari sang Kakak membuat langkahnya terhenti, kedua orang tuanya hanya diam tak menggubris dan Haechan berbalik pelan, Mark tersenyum melambai dan meminta Haechan untuk bergabung bersama mereka.

"Sarapan dulu!" Ujar Mark.

"Mark berangkat sama supir, Ayah gak bisa antar kamu" Ucap Johnny dengan pandangan dingin ia pun mengenakan jas hitam nya dan beranjak dari sana.

Kala melewati Haechan Johnny hanya melirik sekilas dengan tatapan tajamnya, Haechan yang mengerti itu adalah kode jika Haechan, tidak diperbolehkan makan bersama mereka.

"Bang.... Haechan ada kelas pagi jadi Haechan sarapan di sekolah aja, Haechan berangkat!" Ucap Haechan yang langsung pergi dari sana.

"Haechan.... padahal dia kan gak pernah sarapan pagi dirumah" Ucap Mark sedikit sedih.

"Kenapa sih kamu peduli sama dia?" Gerutu So-jeong yang tak suka.

"Dia adik aku Ma, dah Mark berangkat dulu" Mark langsung mengenakan tasnya dan pergi dari sana membiarkan sang Ibu dilanda kesal.

A Little Story Full Sun | Lee Haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang