🌻🌻🌻🌻
Sementara menunggu waktu istirahat mereka berakhir, saat ini Haechan dan Hendery sedang bergabung dengan teman-teman nya, yang duduk di kursi paling depan tempat duduk yang harusnya untuk para juri.
Siapa lagi jika bukan Chenle dan Jisung.
"Kalian kenapa duduk disini?" Tanya Haechan heran.
Chenle hanya terkekeh kecil.
"Habis di belakang pengap, gak bisa liat jelas ketutupan orang-orang ini jadi duduk disini aja deh" Ucap Chenle.
"Gue cuma ikut-ikutan" Lanjut Jisung.
Haechan hanya menggeleng kecil ia tahu jika Chenle pasti menggunakan uangnya, untuk dapat duduk di bangku sebelah juri.
"Btw SMA yang jadi lawan lo itu SMA Sopa?" Tanya Chenle.
Haechan mengangguk.
"Bang Winwin" Ucap Hendery yang tak sengaja melihat kakaknya itu di kerumunan orang.
"Aku mau kesana dulu" Ucap Hendery yang langsung pergi dari sana.
"Haechan juga, kalian tunggu disini ya" Ucap Haechan yang ikut menyusul Hendery.
Disana tepatnya agak di belakang panggung acara, sudah berdiri dua orang laki-laki yang masih berseragam sekolah, berdiri menunggu Haechan dan Hendery menghampiri mereka.
"Ayah mana?" Tanya Hendery yang sejak tadi tak melihat Ayahnya di tempat ini.
"Ayah gak bisa dateng ada operasi dadakan, jadi gak bisa dateng" Ucap Winwin.
Hendery menunduk sayu sambil mendengus lesu, ia pikir Ayahnya akan datang untuk menyaksikan kompetensi ini, tapi tidak datang karena operasi dadakan di rumah sakit.
"Yah, sayang banget Ayah gak bisa dateng" Ucapnya.
"Tetep semangat bang buat babak final kalian pasti bisa" Ucap Yangyang memberikan semangat.
Suara bel berbunyi mengalihkan perhatian mereka, sepertinya acara akan di mulai kembali satu persatu peserta kembali ke tempatnya masing-masing.
"Kalo gitu kita balik ke sana ya" Ucap Haechan lalu di anggukan oleh mereka.
Haechan dan Hendery berbalik meninggalkan kedua orang itu, dan segera berjalan menuju tempat mereka disana.
"Satu soal terakhir untuk menentukan pemenang dari kompetisi ini" Ucap MC itu.
Haechan terlihat agak gugup dan takut, begitu juga Hendery namun sebisa mungkin mereka berusaha saling menguatkan diri, MC itu mulia membacakan soal yang harus mereka kerjakan dengan cepat, poin dari soal itu akan menentukan pemenang nya.
Para peserta mulai mengerjakan soal yang sulit itu, berbeda dari babak sebelumnya soal kali ini benar-benar sulit, mereka tidak boleh salah menjawab dan harus berhati-hati.
Team SMA Sopa membunyikan lonceng bersiap untuk menjawab, mereka berdua begitu tegang mendengar jawaban dari team itu, namun syukurlah MC menjawab salah yang berarti masih ada kesempatan, untuk team SMA Jiran untuk menjawab dengan benar.
Haechan sudah mengunci jawabannya lalu ia menunggu persetujuan dari Hendery, setelah mereka sama-sama sepakat dengan jawaban yang mereka dapatkan, Haechan membunyikan lonceng itu hingga MC mempersilahkan nya menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Story Full Sun | Lee Haechan ✓
أدب الهواة"Bunda Haechan capek.... " "Kenapa hidup harus semenyakitkan ini? Kenapa harus Haechan? Kenapa Haechan yang harus menanggung derita ini? Apa salah Haechan? Haechan cuma mau hidup seperti layaknya anak kandung."