27. Full Sun 🌻

3.8K 263 8
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻


Haechan di bawa ke IGD oleh Mark mengingat luka Haechan yang kian memburuk, Dokter yang bertugas di IGD segera memberikan perawatan untuk mengobati Haechan, setelah selesai Dokter itu pun membiarkan Haechan untuk beristirahat sejenak di ruang IGD.

Kini tinggal Mark dan Haechan di bangsal itu, sisanya para medis dan pasien di sekeliling mereka mengingat saat ini mereka ada di ruang IGD, Mark mendudukkan dirinya di sebelah Haechan berbaring.

Lalu Haechan mendudukkan dirinya segera.

"Abang percayakan sama Haechan? Beneran bukan Haechan pelakunya" Ucapan Haechan barusan membuat Mark menatap mengintimidasi.

"Walaupun Haechan ngaku ke guru, tapi itu gak bener Haechan terpaksa ngaku karena gak ada yang percaya sama Haechan" Ucapnya yang sebentar lagi menangis.

Mark yang mendengar perkataan Haechan langsung menunduk, Mark sebenarnya ingin sekali menangis tapi ia tak ingin, jika Haechan menyaksikannya menangis di depannya.

"Haechan beneran gak ngelakuin itu bang" Ucap Haechan terus menyakinkan Kakak nya.

Haechan menunduk pasrah lalu Mark menatapnya, tak ingin bertukar pandangan Mark mencoba menghindari tatapan mata sang adik, ketika Haechan kembali mengangkat wajahnya untuk memandangnya, Mark segera membuang pandangannya.

"Haechan!"

Suara panggilan dari seseorang yang baru saja datang membuat keduanya menoleh, kedua mata mereka terbelak melihat kedatangan Hendery yang tiba-tiba, sontak Mark beranjak dari duduknya.

"Bagus deh ada lo di sini, gue titip Haechan ya"

Haechan terdiam, ia menatap intens Mark agak kecewa karena Mark enggan menatapnya, Mark seperti menghindari tatapannya.

"Gue duluan" Pamit Mark tiba-tiba, Mark pun berniat pergi dari sana beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

Saat Mark ingin melangkah pergi, Haechan meraih lengan Mark membuat langkah Mark terhenti, Mark lalu menoleh menatap Haechan.

"G-gue duluan" Perlahan Mark melepaskan genggaman tangannya, namun Haechan menahannya ia terus menggenggam tangan Mark kuat.

Namun Mark terus mencoba melepaskan hingga akhirnya Haechan menyerah, Mark melangkah pergi tanpa menoleh ke belakang, sementara Haechan terus mengamati punggung sang Kakak yang mulai menghilang dari pandangannya.

Hendery yang diam sejak tadi kini duduk di tempat duduk bekas Mark.

"Mark bukan gak percaya sama kamu, cuma saat ini dia bimbang"
Haechan menoleh bingung.

"Dia cuma kesel sama kejadian yang terjadi sekarang ini, bukan karena gak percaya sama kamu dia cuma sedih, di satu sisi Renjun itu pernah jadi temen deket Mark"

"Udah yuk balik kamu udah boleh pulang" Ajaknya.

"Ke rumah Bunda"

°°°°

Sementara di ruang ICU Renjun yang di vonis mengalami cedera parah di kepalanya, sedang mengalami masa kritis dan sedang di rawat di ruang ICU sejak berjam-jam lalu, banyak tenaga medis yang keluar masuk ruangan itu sejak tadi, namun satu Dokter pun belum ada yang memberitahukan tentang kondisi Renjun saat ini.

Tapi akhirnya seorang Dokter keluar dari ruangan itu, seketika laki-laki yang di duga Ayah korban langsung mendekati sang Dokter, bergegas menanyakan kondisi putranya pada sang putra.

"Dok, gimana keadaan anak saya?" Ucap Chanyeol sedikit cemas.

"Kondisi putra Bapak masih belum stabil, karena benturan keras di bagian belakang kepalanya, menyebabkan pendarahan otak" Semua ternganga mendengarnya.

A Little Story Full Sun | Lee Haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang