"Bunda Haechan capek.... "
"Kenapa hidup harus semenyakitkan ini? Kenapa harus Haechan? Kenapa Haechan yang harus menanggung derita ini? Apa salah Haechan? Haechan cuma mau hidup seperti layaknya anak kandung."
Di kediaman rumah Renjun. Saat ini anak itu sedang bersama kedua temannya, Jeno dan Jaemin di ruang tengah rumah itu Renjun sejak tadi melamun, entah sedang memikirkan apa hingga 2 jam lamanya.
Namun secara tiba-tiba Renjun langsung bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan mendekati dapur yang tak jauh letaknya dari ruang tengah, sontak membuat kedua orang yang sedang bermain game di ponsel mereka menoleh.
Renjun mengambil sebuah pisau dapur dari tempatnya, sontak membuat kedua orang itu terkejut melihatnya.
"Lo mau ngapain sih? Mau nekat lo? Mau masuk penjara lo? Hah? Dipikir kalo bunuh tuh anak bisa menyelesaikan masalah apa?" Ucap Jeno.
Mendengar perkataan Jeno langsung membuat Renjun meletakkan kembali, pisau tersebut ketempat nya lalu menghela nafas frustasi ia mendudukkan kasar dirinya di sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan nekat lo pastinya gak mau kan masuk penjara?" Ujarnya.
Renjun menggeleng.
"Tapi kalo hal itu bisa bikin Haechan enyah dari hidup gue, gue bakal nekat" Ucap Renjun.
Jaemin hanya bisa menghela nafas panjang.
"Kalian ngapain disini?" Tanya Renjun.
Mereka berdua saling menatap, pasalnya saat ini mereka sedang berada di rumah Renjun, disaat jam sekolah masih berlangsung.
"Nyariin lo, bosen sekolah lo belakangan ini sering bolos" Ucap Jeno.
Renjun seketika langsung berdiri dan berjalan meninggalkan mereka berdua.
"Mau kemana?"
"Ngerokok"
Kedua orang itu lalu mengikuti Renjun yang berniat merokok untuk menghilangkan rasa stresnya.
•••
Sebuah mobil taksi sampai di depan area Rumah sakit, tempat Haechan di rawat Mark baru saja pulang sekolah dan bergegas kemari, ia pun keluar dari mobil itu untuk segera menuju ruangan Haechan.
Namun baru saja ia ingin menginjakkan kakinya makin masuk, ia di kejutkan oleh beberapa orang baru keluar dari lift rumah sakit itu, disana ada Haechan 1 orang yang mengawal nya.
"Haechan!" Panggil Mark sambil berjalan mendekatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
