32. Full Sun 🌻

4K 254 11
                                    

🌻🌻🌻🌻


Di hari libur sekolah, pagi ini sangat cerah mentari bersinar sangat terang, suara kicauan burung di pagi hari menenangkan para pendengarnya, terlihat di sebuah kamar seorang anak laki-laki sedang berpakaian rapih, beda dengan kedua Kakak laki-laki nya itu yang masih tertidur pulas di sana.

Haechan beralih lompat ke atas kasur, hingga membuat kedua orang yang tidur di sana terhempas pelan, namun belum berhasil membangunkan kedua orang itu kini Haechan, mencoba menggoyang kan tubuh kedua Kakak nya itu secara bergantian.

"Bangun! Bangun!" Teriaknya sambil terus menggoyangkan tubuh Kakak nya itu.

"Ini masih jam berapa sebentar lagi" Gumam Mark yang kini bersembunyi di balik selimut itu.

"5 menit lagi" Ujar Hendery yang tak mendengar apa yang Haechan katakan.

Akhirnya Haechan menyerah pada dua orang yang sulit di bangunkan itu, ia diam sejenak sambil berpikir dengan cara apa ia harus membangun kan mereka berdua, Haechan akhirnya menarik paksa tubuh Hendery untuk duduk, hingga membuat Hendery mau tak mau terduduk dengan mata yang masih sayup.

"Iya-iya bangun" Ujarnya pelan sambil meraba-raba alat bantu dengar nya yang ada di atas meja lalu memakainya.

"Bangun Mark" Ucap Hendery pada Mark seketika Mark pun bangun dengan kesal.

"Iya! Gue balik kamar dulu" Ujarnya kesal lalu berjalan lesu menuju kamar nya entah untuk mandi atau untuk tidur lagi.

"Jangan tidur lagi!" Ujar Haechan mengingatkan namun hanya Mark anggukan.

Sambil menunggu kedua Kakak nya itu selesai bersiap-siap, Haechan akhirnya memilih untuk menunggu di bawah sambil menyiapkan sarapan pagi, ia berjalan menuruni tangga di mana ia terbelak heran kala melihat Ayah nya sudah ada di sana, lengkap dengan makanan yang terlihat enak tersusun rapi di atas meja, Haechan bingung ingin menghampiri sang Ayah atau balik lagi ke kamarnya supaya ada teman untuk menghadapi sang Ayah, namun niatnya gagal ketika Johnny sudah melihat kehadiran nya di sana.

"A-ayah?" Haechan tersenyum kaku.

"Kamu gak perlu buat sarapan pagi lagi karena mulai sekarang kamu juga harus ikut sarapan tiap pagi" Ujar sang Ayah.

"Baik Ayah" Ucap Haechan pelan.

"Oh iya katanya hari ini kamu mau pergi sama abang-abang kamu?" Tanya sang Ayah yang Haechan anggukan cepat.

Johnny lalu mengangguk sebelum kembali menyantap sarapan pagi nya, sedangkan Haechan masih diam di tempat sambil kebingungan sendiri, sebenarnya ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Ayah nya namun ia masih takut untuk bicara, seperti canggung.

Terlihat Haechan gelisah sambil menggerak-gerakkan kakinya tak beraturan, serta bibir bawah yang ia gigit terus-terusan membuat Johnny akhirnya sadar jika ada sesuatu yang ingin Haechan katakan, soalnya anak itu dari tadi masih diam di tempatnya seperti orang bingung saja.

Johnny hanya menatapnya heran sambil mengerutkan keningnya, tanpa sengaja Haechan menatap dirinya hingga tatapan mereka bertemu, membuat suasana menjadi makin canggung.

"A-anu Ayah Haechan mau minta ijin" Ucap Haechan kaku.

Johnny mengangguk sekali pertanda Haechan di bolehkan bicara.

"Di hari ulang tahun bang Mark, Haechan mau ajak Mama Ayah ke kampung halaman kita, sama yang lain juga boleh gak?" Ujarnya pelan.

Namun Johnny diam sambil memalingkan wajahnya dari Haechan, ia menunduk sambil menatap serius ke arah piring makanya membuat Haechan jadi makin gelisah.

A Little Story Full Sun | Lee Haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang