39. Full Sun 🌻

6.1K 274 9
                                    

Menuju Ending


====


Masih di perjalanan. Karena mobil yang Mark tumpangi terjebak macet, akhirnya ia memutuskan untuk bejalan sendiri ke tempat tujuannya. Mark terus berlari. Sesekali ia melengok jam tangan nya. Berulang kali ia mencoba untuk mencari kendaraan, akan tetapi semua jalan yang ia lalui, sedang terjebak macet panjang.

"Cape, tapi demi Haechan!"

•••

Malam semakin larut, hari semakin dingin dan ramai. Sebab, acara festival itu sudah mau di mulai. Di tempat zebra cross yang di penuhi perjalan kaki, teman-teman Haechan sedang menanti Haechan dan yang lain. Yang sampai saat ini, belum terlihat batang hidungnya.

"Kok Mark gak ada di sini ya?" ujar Hendery yang bingung, kenapa Mark tidak ada di sini.

Yang lain juga sama halnya. Mereka kira, Mark berlari lebih dulu meninggalkan mereka untuk buru-buru ke tempat ini, namun sepertinya anak itu tidak kemari. Lantas, kemana anak itu sebenarnya. Dan Chenle, Jisung, maupun Haechan juga tak kunjung tiba. Dimanakah mereka berada?

Lucas mencoba menelpon Mark, akan tetapi panggilan telpon nya tak di jawab. Hal itu makin membuat mereka agak cemas, ketidakhadiran mereka berempat. Tentu membuat mereka bingung dan cemas. Namun tak lama, datanglah Jisung dan Chenle yang baru turun dari mobil mewah berwarna putih. Yang di duga adalah mobil milik Chenle.

Mereka malah makin heran.

"Loh. Kalian gak sama Haechan?" tanya Hendery cemas.

Bagaimana tak cemas. Haechan beberapa jam lalu berkata, jika Haechan sedang berbelanja dengan kedua orang itu, tapi sekarang anak itu malah tak bersama mereka berdua.

"Iya, tadi emang Haechan sama kita- tapi kita duluan" ujar Jisung.

"Kenapa?!"

"Kita gak mau ganggu makan malam dia sama Ayahnya."

Sontak mereka terdiam berusaha mencerna perkataan Chenle barusan. Apa? Haechan makan malam dengan Johnny?

•••

Di sisi lain Haechan dan Johnny baru keluar dari Mall. Mereka tengah berbincang di sana, dan di saat itu juga Mark yang berhasil sampai dengan sebuah taksi, langsung bergegas lari menghampiri.

"Ayah!"

Tapi sayang, ketika Mark sudah tiba di sana Haechan sudah kadung pergi dari sana. Nafas berat Mark terengah-engah, Johnny menatap bingung kehadiran Mark yang tiba-tiba.

"Mark, kamu kok tau Ayah di sini?" ujarnya heran.

"Haechan-kenapa Ayah gak tahan dulu dia." ujarnya sambil ngos-ngosan.

Mark menatap taksi itu pergi membawa Haechan. Taksi itu sudah pergi agak jauh, dan taksi yang Mark tumpangi juga sudah pergi. Tak ada waktu, jika ia terlambat maka hal yang tidak diinginkan akan terjadi. Ia menatap sang Ayah.

"Mobil Ayah mana?"

"D-di parkiran,"

"Ayok, kita harus buru-buru ikutin Haechan!"

A Little Story Full Sun | Lee Haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang