" Aku sakit dan aku takut jika penyakit ini akan membunuhku nantinya, menciptakan rasa kehilangan teramat dalam bagi kalian ..."
••••
Haechan terdiam melamun menatap kosong ke depan, pikiran terpaku pada kenyataan yang belum lama ini ia dengar, dari seseorang Dokter yang selama ini merupakan suami dari Ibu kandung nya.
"Bunda Haechan di sini tinggal bareng Paman, Bunda kamu menikah sama Paman Bunda udah lama ngawasin Haechan, Bunda takut kehadiran Bunda nantinya akan jadi masalah baru buat Haechan, tapi sekarang jangan takut Haechan boleh tinggal sama Bunda mulai sekarang..."
Air matanya menetes tak ia sadari membasahi bantal tidurnya, mengingat kembali ucapan dari Taeyong membuat nya makin bimbang, ia senang jika ternyata selama ini Ibu nya ada di dekatnya namun, tetap saja ia tak bisa untuk di dekat Ibunya karena ia telah berjanji pada Mark.
Jika ia akan selalu bersama dengan Mark selamanya, di kala ia telah sibuk menatap Mark tiba-tiba saja Mark terbangun, Haechan yang kaget langsung berpura-pura tidur tanpa mengusap air matanya dulu.
"Jam berapa ini?" Ucap Mark yang sedang mencoba mencari jam.
"Ya ampun Chan udah siang gue telat sekolah! Gue tinggal dulu ya nanti gue balik lagi!" Ucap Mark yang bergegas untuk pergi dari sana, sambil membawa bag coklat yang akan ia berikan pada anak laki-laki bernama Hendery itu.
Haechan membuka matanya dengan tangan yang memegang kertas yang ia remas.
"Mian..."
••
Ketika Mark sudah keluar dari ruangan itu ia pun bergegas lari, namun kedatangan seseorang membuat langkah nya terhenti.
Di depan nya ada seorang anak laki-laki, dengan seragam sekolah yang sama dengan seragam sekolah Haechan, berdiri di depan nya tengah berkeringat.
"Lo?"
Ya, anak itu adalah Hendery yang bergegas ke rumah sakit, setelah mendapat informasi dari Ayah nya, tentang Haechan yang sedang di rawat di rumah sakit.
Karena keterbatasannya Hendery pun segera menatap mulut Mark, Mark yang menyadari hal itu langsung kembali berbicara.
"Lo ngapain di sini?" Tanyanya.
Hendery diam tak menjawab, tak lama Mark menyodorkan sebuah bag coklat itu dari tangannya, membuat kedua alis Hendery mengerut.
"Apa ini?"
"Hadiah dari Haechan"
Hendery menerima bag itu perlahan, dan tak langsung membuka bag itu untuk melihat isinya, ia kembali menatap mulut Mark untuk mendapatkan penjelasan.
"Haechan sekarat gara-gara alat itu, jadi kalo sampe lo gak jaga baik-baik tuh alat, lo yang bakal gue buat sekarat paham?!" Ucap Mark yang langsung meninggalkan Hendery.
Hendery membuka bag itu, dan menemukan sebuah kotak kecil berisi alat bantu dengar di sana, ia terharu dan berjalan sambil menatapi bag itu.
Bugh
Hingga ia tak sengaja menabrak bahu seorang perawat yang berlalu melewati nya, ia membungkuk berulang kali meminta maaf atas kecerobohannya, sampai ia tak sadar sebuah surat jatuh dari bag coklat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Story Full Sun | Lee Haechan ✓
Fiksi Penggemar"Bunda Haechan capek.... " "Kenapa hidup harus semenyakitkan ini? Kenapa harus Haechan? Kenapa Haechan yang harus menanggung derita ini? Apa salah Haechan? Haechan cuma mau hidup seperti layaknya anak kandung."