Pesan dari Hati | 12

737 92 9
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Membina hubungan haram, tidak boleh dilakukan, terlebih berpacaran, karena hanya akan menimbun dosa apabila benar dilakukan."

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Terkadang dunia yang fana membuat semuanya lupa akan akhirat disana. Terlalu mencari kesenangan dunia, juga tidak baik untuk manusia yang hanya singgah saja.

"Han, kamu kan udah kuliah, apa kamu gak mau berhenti disalah satu pekerjaan kamu?" tanya Bang Slamet seraya meminum kopi yang tersedia.

Arhan yang sedang mengerjakan tugasnya, menoleh pada Bang Slamet. "Kalau sekarang sih masih bisa kerja dua kali Bang, karena tugasnya juga gak banyak-banyak amat. Tapi, kalau nanti aku udah capek, aku ambil kerja sekali aja."

Bang Slamet mengangguk. "Semangat ya Han, aku doain kau bisa sukses dan jadi pemimpin perusahaan kayak Abi Dika."

Arhan tersenyum, "Aamiin, makasih Bang."

Bang Slamet mengangguk seraya meminum kopinya lagi, berjaga kalau ada situasi yang mencurigakan di kantor perusahaan.

Mobil BMW hitam berhenti di depan perusahaan, membuat Bang Slamet pun berdiri, dan berjalan menghampiri.

Arhan yang sedang mengerjakan tugasnya pun sampai mengalihkan perhatian karena melihat orang yang baru saja datang.

Kevin.

Lelaki tersebut berjalan dengan tegapnya menuju pintu masuk kantor, Arhan yang melihatnya pun menghela nafas panjang. Kejadian kemarin malam membuat Arhan selalu memikirkan Arsyila. Bagaimana kalau perempuan itu tahu yang sebenarnya. Arhan juga tidak menduga kalau adik dari Arsyila menjalin hubungan dengan calon suami Kakaknya. Ia kira, Zara baik hati seperti Arsyila. Tetapi, semuanya terpatahkan karena kejadian kemarin malam itu.

"Han! Astaghfirullah bengong aja dari tadi, tuh! Di panggil Non Syila!"

Arhan terkesiap, seraya menatap Bang Slamet, kemudian mengalihkan perhatian ke arah Arsyila dan--Kevin.

"Arhan, lo mau ikut gue gak? Soalnya Kak Kevin tadi nyetir sendiri, gue mau ajak Zara, dia ada kuliah, Zea lagi sibuk juga. Gue gak mau berduaan aja satu mobil sama Kak Kevin, jadi--lo mau kan ikut gue sebentar aja?"

Arhan terdiam menatap wajah Arsyila, lalu Kevin juga. Ia pun menarik nafas panjang, kemudian tersenyum dan mengangguk.

"Boleh Non, mari saya yang menyetir mobilnya, Non Syila di belakang, biar saya dan Pak Kevin duduk di depan," ujar Arhan seraya membereskan tugas kuliahnya.

Pesan dari Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang