Pesan dari Hati | 20

1K 115 19
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Pernikahan adalah hubungan suci, dan saling mencintai juga merupakan suatu pondasi. Tidak dengan memaksakan diri untuk menikahi, kalau suatu saat nanti berujung perpisahan yang akan melukai hati."

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Arsyila melepas pelukannya dari sang Adik, ia membalikkan badan menatap lelaki yang tadi berbicara.

"Kak Ikhsan, jangan main-main dengan sebuah pernikahan," ujarnya membuat Ikhsan menggeleng pelan. 

"Gue gak main-main La, gue akan menikah dengan Adek lo."

Arsyila menatap Arhan yang berdiri di belakang Ikhsan. Lalu, netranya melirik Zea yang hanya diam menatapnya lurus. Tidak ada ekspresi apapun diwajah tenang tersebut.

Arsyila tidak mengerti, mengapa semuanya menjadi serumit ini, ia kira, dengan mengikhlaskan Kevin menikah dengan sang Adik, semuanya akan baik-baik saja. Ternyata tidak sesederhana kenyataannya.

"Nak Ikhsan tidak usah merasa bersalah dengan pernikahan Zara yang batal. Tidak apa-apa, mungkin Zara dan Kevin tidak berjodoh," sahut Abi Dika, membuat Ikhsan tersenyum tipis.

"Saya serius dengan ucapan saya Abi."

Arsyila memijat pelipisnya, ia duduk di bangku yang tersedia, merasa pusing sendiri dengan ucapan dari Ikhsan. Bukannya apa-apa, Arsyila juga tahu kedekatan antara Ikhsan dan Zea akhir-akhir ini. Lalu tiba-tiba, lelaki itu mengatakan akan menikahi Adiknya. Bagaimana Arsyila tidak merasa pusing memikirkannya.

"Minum dulu Syila."

Arsyila mendongak menatap Arhan yang tersenyum seraya memberikan segelas air putih padanya.

"Makasih Arhan," ujar Arsyila menerima gelas tersebut, dan langsung meminumnya.

Arhan ikut duduk tidak jauh dari Arsyila duduk, masih ada sekat diantara mereka.

"Kalau menurut lo gimana, Han?" tanya Arsyila setelah keduanya sama-sama terdiam.

Arhan menoleh pada Arsyila. Ia kemudian mengangguk, "Aku mendukung keputusan Ikhsan sepenuhnya."

Arsyila langsung menatap Arhan detik itu juga. "Why?"

Arhan menatap lurus kedepan, dimana Ikhsan dan Abi Dika sedang berbicara.

"Sebenarnya semua kejadian ini sudah menjadi takdir Syila, dari kamu dan Zara yang patah hati karena Kevin, dan wanita hamil bernama Laura. Semua kejadian tersebut, seakan menjadi jalan kalau Ikhsan berjodoh dengan Adik kamu," jelas Arhan membuat Arsyila terdiam.

Pesan dari Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang