Pesan dari Hati | 02

943 113 1
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Hidup di dunia, hanya Allah yang tahu seberapa lama kita singgah, sebab akhiratlah yang akan menjadi rumah."

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Arhan memakan nasi bungkus yang ia beli setelah pulang dari melamar kerjanya. Mengingat pekerjaan barunya, membuat Arhan tidak percaya kalau ia langsung bisa terima. Ya, walaupun jabatannya tidak seberapa. Tetapi, Arhan bersyukur, ia bisa diterima bekerja.

"Kamu saya terima di kantor ini." Arhan langsung mengatupkan mulutnya, dengan rasa terkejut yang menyelimuti raganya.

Abi Dika mengangguk pasti setelah berkata, kemudian menoleh pada Arsyila.

"Kakak, kamu pulang dulu ya. Mau nyetir sendiri, atau diantar sopir Abi?" tanya Abi Dika membuat Arsyila tersenyum tipis.

"Kakak nyetir sendiri gakpapa Abi, kasihan Pak Defri bolak-balik nanti," balas Arsyila, mengingat Pak Defri dan Pak Bejo selalu sibuk dengan mengantar Abi Dika, dan Zara. Jadi, Arsyila yang Alhamdulillah sudah lumayan baikan dari rasa terkejutnya karena kerampokkan tadi, Insya Allah bisa menyetir mobil sendiri.

Abi Dika tersenyum, lantas mengusap sayang pucuk kepala putrinya. "Yaudah hati-hati ya. Oh ya, nanti mobil kamu diikutin sama bodyguard Abi. Jangan menolaknya sayang, demi keselamatan kamu juga."

Arsyila mengangguk saja, toh kalau menolak juga percuma. Apalagi, Arsyila baru kerampokkan tadi.

"Iya Abi, yaudah Kakak pulang dulu, makan siang pesanan Abi sudah Kakak titipkan ke sekretaris Abi tadi."

Abi Dika mendekat pada sang putri, lantas mengecup keningnya. "Iya Kakak, makasih udah mau beliin makanan kesukaan Abi. Padahal Abi bisa suruh bodyguard Abi. Kamu aja yang bandel dibilangin," ujar Abi Dika mencubit pelan pipi Arsyila yang terkekeh.

"Maksud Kakak kan sekalian gitu Bi, Eh gak taunya malah kerampokkan," kata Arsyila meringis, membuat Abi Dika pun menggeleng pelan.

"Yaudah sana pulang, Abi mau bicara sama Arhan dulu," tuturnya membuat Arsyila mengangguk, lantas mengecup punggung tangan Abi Dika, bermaksud pamitan.

"Kakak pulang," pamit Arsyila, lantas menoleh pada Arhan yang sedari tadi diam melihat interaksi Ayah dan anak di depannya.

"Hei, Arhan! Gue pulang dulu ya. See you!"

Arhan tersenyum dan mengangguk, "Hati-hati di jalan."

Pesan dari Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang