Pesan dari Hati | 25

899 88 11
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Membalas budi bukan berarti harus menikahi, sebab pernikahan merupakan hubungan sakral, tidak untuk bahan bercandaan."

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

"Empat tahun yang lalu, tepatnya dua bulan setelah kamu pergi ke Jakarta, Umma sakit-sakitan Arhan. Mbak memang tahu kamu sering menelpon Umma. Tetapi, Umma tidak ingin mengatakan keadaannya padamu, karena Umma tidak ingin membuatmu khawatir," jelas Tika membuat Arhan seakan merasa bersalah karena selama ini tidak mengetahui apa-apa mengenai keadaan Ummanya.

Arhan menghela nafas beratnya, "Kenapa Mas Fajar gak bilang sama Arhan, Mbak?"

Tika menatap Arhan, lalu menggeleng kemudian. "Mas Fajar juga dibuat berjanji pada Umma untuk tidak memberitahukan keadaan Umma padamu."

Arhan terdiam, membuat Tika pun mendekat pada Adiknya. Tangannya mengusap sayang pucuk kepala sang Adik.

"Keluarga kita mempunyai hutang budi yang banyak dengan keluarga Siti, Arhan. Siti memang tidak mempermasalahkan tentang uang yang sudah dikeluarkan keluarganya untuk keluarga kita. Tapi, Bapaknya yang selalu meneror Mbak."

Arhan membawa tangan Tika kedalam genggamannya. "Arhan tahu Mbak, tapi Arhan tidak ingin menikah dengan Siti. Arhan mencintai perempuan lain. Ar--"

Tika berdiri dari duduknya, netranya menetap langit yang perlahan berubah mendung.

"Mbak tahu, tapi satu-satunya cara untuk membalas budi keluarga Siti hanya dengan pernikahan, Arhan."

Arhan membuang pandangannya saat Tika menatapnya tajam.

"Membalas budi bukan berarti harus menikahi, Mbak. Sebab pernikahan merupakan hubungan sakral, tidak untuk bahan bercandaan."

Tika terkekeh saat Arhan mengatakan kalimat itu.

"Bercandaan kamu bilang?"

Arhan terdiam.

"Mbak serius Arhan, kamu harus menikah dengan Siti, demi Umma."

"Kenapa harus bawa-bawa Umma?"

Tika tiba-tiba terdiam, apakah ia harus mengatakan yang sejujurnya pada Arhan?

"Pokoknya kamu harus menikah dengan Siti!"

Arhan berdiri dari duduknya. "Arhan gak mau Mbak!"

Pesan dari Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang