بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"Seharusnya tidak seperti ini, rencana yang sudah disusun rapi, ternyata hancur tanpa disadari."
🌼🌼🌼
Empat tahun kemudian
Arhan tersenyum manis setelah selesai memberikan sambutan diatas podium. Lelaki berkemeja putih polos dipadukan dengan jas dan dasi serta celana hitam polos berjalan kembali ke arah tempat duduknya.
Kemudian, acara wisuda diakhiri dengan sesi foto bersama. Arhan yang sudah melakukan foto bersama teman-teman angkatannya, segera mencari keberadaan calon istrinya.
Sebentar, calon istri. Mengingat hal itu membuat senyum manis terbit dibibirnya.
Ya, dua tahun yang lalu. Arhan sudah memantapkan diri mengkhitbah Arsyila. Dihadapan kedua orang tuanya. Tetapi, untuk khitbah resmi bersama keluarganya, Arhan belum melakukannya. Sebab ia sudah meminta waktu kepada Abi Dika untuk melaksanakan khitbah resmi, setelah ia diwisuda nanti. Dan rencananya ia akan langsung pulang setelah wisudanya selesai.
"Arsyila!"
Perempuan dengan balutan gamis dan jilbab pashminanya tersenyum manis menatap Arhan.
"Udah selesai Han?"
Arhan mengangguk, ia menatap Arsyila lembut.
"Gak ada hadiah buat aku?"
Arsyila terkekeh, "Kamu mau minta hadiah apa?"
Arhan menggeleng, kemudian tersenyum lembut sembari menatap netra Arsyila. "Menikah denganku. Mau?"
Kedua pipi Arsyila langsung memerah seketika, hingga membuat Arhan menatap gemas perempuan itu.
"Ayok makan! Aku udah bawa kue cokelat kesukaan kamu."
Arhan mengajak Arsyila keluar dari gedung Aula, keduanya pun berjalan bersama menuju ke taman kampus, tempat biasa mereka menghabiskan waktu.
"Ada chocochipsnya?"
Arhan menoleh, lalu tersenyum lembut.
"Sesuai request dari kamu dong!"
Arsyila mengangguk, lantas membalas senyuman Arhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan dari Hati [END]
Духовные𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈 [𝐏𝐀𝐑𝐓 𝐋𝐄𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏] [𝗦𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹-𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲] 𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝘄𝗮𝘁𝘁𝗽𝗮𝗱𝗸𝘂:) ⚠️𝗗𝗜𝗟𝗔𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧⚠️ •••• Pesan yang disampaikan isi hati, melalui tatapan mata dari kedua belah pihak, bisa menim...