Pesan dari Hati | 13

736 98 7
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Kalau tidak bisa dipercaya, lebih baik pergi saja. Sebab menceritakan kebenaran yang tidak ada bukti, sulit untuk dipercayai."

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Kurang empat hari lagi pernikahan Arsyila dan Kevin akan dilangsungkan, Arhan harus memberitahukan yang sebenarnya tentang Kevin pada Arsyila. Sudah cukup semuanya, Arhan tidak ingin Arsyila menikah dengan lelaki yang tidak mencintainya dengan tulus.

Hari ini Arhan juga sudah memutuskan kalau ia akan keluar dari pekerjaannya sebagai satpam di perusahaan Adjama grup's, Arhan memutuskan semua ini karena banyak pertimbangan, terlebih Arhan tidak bisa selalu dekat dengan Arsyila, takut perasaan cintanya semakin besar untuk perempuan tersebut.

"Kamu mau keluar beneran, Han?" tanya Pak Asep membuat Arhan yang sedang menulis dibuku kuliahnya tentang materi kuliah kemarin, menoleh pada Pak Asep.

"Iya Pak, Arhan sadar, bekerja dua kali dalam sehari ternyata capek juga. Tugas kuliah Arhan semakin hari makin banyak."

Pak Asep menghela nafasnya, "Empat hari lagi Han."

Arhan berhenti menulis, ia tahu apa yang diucapkan Pak Asep selanjutnya, pasti tidak jauh-jauh dari Arsyila.

"Alasan kamu keluar dari perusahaan ini bukan karena kamu mau menghindari Non Syila kan, Han?"

Arhan tercekat, itu merupakan salah satu alasannya juga.

"Nak, Pak Asep emang udah tua. Tapi Pak Asep tahu, cinta kamu tulus untuk Non Syila."

Arhan terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.

"Kenapa kamu tidak perjuangkan Non Syila?"

Arhan menggeleng, "Arhan tidak pantas, Pak."

"Tidak pantas apanya?"

"Arhan tidak layak untuk Non Syila, Arhan tidak mau mengajak Non Syila untuk hidup susah, kalaupun Arhan mengkhitbahnya, Pak."

Pak Asep terlihat meminum kopi di cangkirnya terlebih dahulu, kemudian menepuk pundak Arhan. "Rezeki sudah diatur oleh Allah, Arhan. Gak selamanya harta menjadi patokan seseorang bahagia."

"Non Syila perempuan baik, dia harus menikah dengan lelaki baik sepertimu."

Arhan terkekeh, "Arhan tidak sebaik itu sehingga bisa berjodoh dengan Non Syila, Pak."

Pesan dari Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang