EXTRA PART - 4 Months Old Shua

18.7K 1.8K 190
                                    

Ada yang aneh dari gelagat Eros pagi ini, entah berapa kali suaminya mengecek ponsel, membuka notifikasi dan kembali meletakkan ponselnya di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang aneh dari gelagat Eros pagi ini, entah berapa kali suaminya mengecek ponsel, membuka notifikasi dan kembali meletakkan ponselnya di atas meja.

"Ada apa sih?"

"Ini," Eros menunjukkan layar ponselnya pada Ursa, "takut ada panggilan mendadak, mastiin aja kalau aku nggak kelewatan asistensi atau konsul darurat."

Ursa yang tadi akan mengoleskan lipstick ke bibirnya kembali meletakkan lipstick dan berbalik pada Eros. "Yakin aku disuruh pergi? Enggak mau aku ke ruang baca aja gitu biar kamu masih ada back up kalau ada emergency?"

"Yakin," suaminya meninggalkan ponsel di atas meja sebelum mendekati dirinya yang berada di powder room, "lagian kamu semenjak hamil Chua sampai Chua 4 bulan kan belum ke mana-mana, Cha." Tangannya lembut memijit perlahan pundaknya, mengendurkan otot yang belakangan terasa semakin menyiksa.

"Ya aku enggak masalah, Sashi sama Rindang seneng ke sini kok. Aku bisa panggil terapisnya ke sini dan perawatan di ruang yoga di bawah."

"No!" tolak Eros tegas sambil menyodorkan lipstick berwarna merah bata ke tangannya lagi, "kamu harus keluar, women's time."

Sebenarnya, ia berharap tak harus meninggalkan Shua berdua saja dengan Eros, ya meskipun suaminya tahu mana kegawatdaruratan mana yang hal biasa dilakukan bayi usia 4 bulan, tetap saja meninggalkan anak pada suami terdengar membahayakan, ditambah akan ada satu pengacau yang datang, mana bisa ia tidak memikirkan putrinya akan mendadak liar jika terkontaminasi manusia itu.

"Percaya sama aku, Chua aman," tambah Eros sekali lagi sambil tersenyum lebar, membuat kerut-kerut di sekitar matanya terlihat.

"Mas," tak tahan melihat senyuman Eros, Ursa menyentuh pipi suaminya dengan ibu jari mengusap kerut di sekitar mata, "kamu mulai kelihatan tua."

Bukannya tersinggung, pria itu justru tergelak sambil mengangguk. "Ya, dan aku mau menghabiskan waktu tuaku bareng kamu dan Chua, jadi ... plis, jangan bikin aku kayak suami jahat yang nggak izinin kamu senang-senang. Makan, nyalon, nonton, spa, seharian ini kamu enggak perlu khawatirin aku dan Chua, stok asi dan sufor aman."

Meski begitu, hatinya tetap tidak tenang, melihat Shua tertidur pulas dengan kedua tangan direntangkan dan rambut cokelat jabriknya semakin memberatkan hati Ursa. Tetapi Eros ada benarnya, ia rindu ke spa dan women's time.

Sashi yang duduk di balik kemudi memberi klakson satu kali sebagai salam pada Eros sebelum mobil sedan putih tersebut meluncur semakin jauh meninggalkan kenyamanannya di belakang. Mata Ursa terus menatap rearview, tempat bangunan dua lantai dengan alang-alang di depan rumah terlihat semakin kecil, kecil, dan hilang di kelokan.

Kenapa rasanya seberat ini?

"Plis ya, suami lo itu dokter, kalau anak lo kenapa-kenapa, dia pasti tau mau ngapain," tegur Sashi.

CANIS [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang