29

5 1 0
                                    

Mataku menatapnya dengan kesal. Saat itu juga bola matanya menemukanku. Tiba-tiba raut wajahnya seperti anak kecil yang ketahuan mencuri permen, dia mengalihkan pandangan dengan takut. Tangan kanannya terangkat sembari menggaruk belakang kepalanya.

Aku mendekatinya, duduk di sampingnya. Sebelum bicara aku mengembuskan napas dulu "kalau kamu terluka aku juga ikut terluka, jadi tolong jangan membahayakan diri kamu sendiri kalau kamu gak mau lihat aku juga sakit" kesalku.

Bhale masih tidak berani menatapku.

"kenapa bisa seperti ini ? seharusnya kamu menghindar dong" tanyaku lagi.

"sepertinya mereka sudah tahu wajah kita sebagai pelapor, dan kebetulan aku di sekitar sana dengan terang-terangan yasudah santapan di depan mata"

"sakit ?" tanyaku sembari memandangi lukanya satu persatu yang sudah diobati.

Bhale menggeleng dengan polosnya. Aku memiliki ide usil untuknya, aku sengaja memukul salah satu luka di lengannya. Dia merintih kesakitan tapi justru aku menertawakannya.

"kau bilang jika aku sakit kau juga sakit. Lalu kenapa kau menyakitiku ? apa kau tidak sakit juga ha ?" protesnya sambil memegangi lengan.

Aku memutar bola mata kesal.

"besok jadwal pendaftaran KKN, kau tidak lupa kan ?" tanya Bhale. Aku baru ingat jika aku sekarang sudah di penghujung semester 5, sudah waktunya menginjak semester enam dimana aku harus melakukan Kuliah Kerja Nyata. KKN di kampusku dilakukan pendaftaran oleh mahasiswa, jadi mahasiswa bisa memilih lokasi KKN yang sudah di sediakan. Kelihatannya memudahkan kita bisa memilih sendiri, tapi faktanya kita harus berebut dengan mahasiswa lain jika tidak ingin kehabisan kuota dan tersisa di Desa berhantu. Rumor tentang desa berhantu terus berlanjut turun temurun dikalangan mahasiswa. Meskipun belum tahu kebenaran rumor desa berhantu itu tapi itu berhasil mempengaruhi mahasiswa untuk berlomba-lomba agar tidak kebagian di desa berhantu. Itu perjalanan buruk.

"ya aku ingat" jawabku

"jadi malam ini kita tidak akan tidur"

Aku memiringkan kepalaku dengan tatapan tidak mengerti. Apa hubungannya daftar KKN dengan tidak tidur.

Sepertinya Bhale menyadari kebingunganku "sistem pendaftaran KKN dibuka tanggal 18 desember"

"ya aku tahu, lalu ?"

"pukul berapa tanggal 18 desember itu dimulai ?"

Oh sial, aku juga baru ingat lagi. Sistem pendaftaran dibuka tepat pukul 00.01 18 Desember, kalau aku ingin selamat maka aku harus daftar paling awal di jam itu. Kurasa tidak hanya aku, semua mahasiswa akan melakukan itu jika ingin selamat.

"pukul 00.01" ucap Kavi menyambar percakapan kita. Dia datang bersama Kiran dan Juno. Aku pikir aku baru lihat Juno, kemana saja anak itu. oh iya Dia sedang sibuk jatuh cinta.

"jadi kita daftar di rumahku saja, agar tidak begadang sendirian" saran Kavi.

"ide bagus" jawab Juno sambil mengangguk.

...............................................................

Kami sudah siap di depan laptop masing-masing. Mataku melirik ke arah Bhale. Aku tidak tega melihatnya dari tadi sesekali merintih kesakitan. Meskipun suaranya tidak keras dan hanya seperti mendesis tapi aku bisa dengar. Jika aku bisa melakukan sesuatu untuk meredakan sakitnya maka sudah kulakukan dari tadi.

"lima menit lagi, semoga server tidak eror" Kavi menyatukan jari-jari kedua telapak tangannya dan menariknya ke dada hingga menimbulkan bunyi gemelatuk antar tulang, seperti sedang pemanasan.

academic adventures (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang