|Chapter 12| Sikap

2.2K 209 12
                                    

TigaL — Chapter 12
Sikap

—Happy Reading—

"Aku pergi dulu, bye!!" Lian menanggapi pamitan Arez dengan tersenyum manis. Ia beralih pada beberapa mobil yang terparkir didepan gerbang sekolah. Lian menoleh-noleh guna mencari keberadaan mobil papanya.

"Lian!!" Panggil Zelo sembari melambaikan tangannya kearah Lian.

Lian membalas lambaian itu sekilas kemudian berlari kecil menghampiri mobil papanya. "Papa sudah lama?" Tanya Lian sambil memasuki mobilnya.

"Belum, kamu mau berjalan-jalan sebentar dengan Papa?"

"Kemana?"

"Kemanapun pangeran ini mau."

"Em... Bagaimana dengan minimarket?"

"Baiklah, kita jalan sekarang."

"Papa!!"

•••

"Huh!! Seharusnya gue nggak nurutin perkataan orang itu, mungkin aja gue udah bisa rebahan dirumah." Gerutuan itu berasal dari mulut Lean. Dia sangat kesal sekarang, bagaimana bisa Leon mengadakan rapat OSIS tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Jika saja dia tau akan terjadi seperti ini, dia akan memilih naik motornya sendiri tadi.

"Itu mobil Papa bukan sih?" Gumannya saat melihat mobil yang sangat dia kenal.

"Papa!!" Lean berlari menghampiri mobil yang akan mulai melaju itu.

Kaca mobil itu turun dan menampakkan Lian yang sedang menatapnya.

"Kalian mau pulang ya? Bareng dong, Bang Leon lagi rapat soalnya."

"Boleh boleh, ayo masu-" Ucapan Lian terhenti kala Zelo memotongnya.

"Kamu tungguin Leon saja disini. Bisa-bisa nanti dia panik karena nggak tau kalau kamu udah pulang sama kita." Tolak Zelo.

"Kan bisa chat dia Pa."

"Kamu ini kalau dibilangin kok ngeyel sih. Kamu tetap nggak bisa bareng kami, Papa mau ajak Lian jalan-jalan dulu." Lean hanya menatap datar wajah adiknya lalu mengangguk. Ia berbalik menuju halte yang berada didepan gerbang sekolah.

Sedangkan Lian mulai merasa bersalah. "Pa, apa nggak sebaiknya Bang Lean kita ajak aja ya? Langitnya mendung, pasti sebentar lagi hujan." Lian berusaha meluluhkan hati Zelo.

"Kamu nggak usah khawatirin dia, dia udah besar. Sudah saatnya dia bersikap dewasa." Ucap Zelo kemudian melajukan mobilnya meninggalkan kawasan sekolah.

"Maaf Lean, Lian nggak bisa bantu kamu buat bujuk Papa lagi." Guman Lian sambil menatap Lean yang tengah duduk di halte dengan sesekali mengusap-usap tangannya.

•••

Cklek

"Kami pulang." Ucap Zelo dengan tangan yang menenteng plastik berisi belanjaannya dan Lian yang mengikuti dari belakang.

Yina datang dan langsung menghampiri Lian dengan jalan tergesa-gesa. Dengan cepat ia menyelimuti tubuh Lian menggunakan selimut yang cukup tebal.

"Dingin ya? Yuk sekarang kekamar, nanti Mama buatin minuman hangat untuk kamu." Lian mengikuti saja ajakan mamanya yang membawanya menuju kekamar. Sedangkan Zelo berlalu pergi meletakkan belanjaannya di sofa ruang tamu kemudian pergi kekamar untuk mengganti bajunya.

TigaL || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang