|Chapter 17| Mungkinkah Awal ✎ 1

1.9K 180 5
                                    

TigaL - Chapter 17
Mungkinkah Awal _ Bagian 1

-Happy Reading-

Saat ini Lian tengah menunggu kedatangan kedua kakaknya dihalte depan sekolah. Hari ini ia tidak dijemput oleh papanya karena kedua orang tuanya sedang ada perjalanan bisnis di Thailand. Tadi juga ia sempat mendapat pesan dari Zelo agar ia pulang bersama dengan kakaknya dari pada menggunakan taksi.

Kita beralih tentang teman pendeknya Lian, Arez sudah pulang sedari tadi karena luka memar dikakinya semakin parah. Bahkan untuk jalan dari kelas menuju tempat penjemputan saja, Arez harus digendong oleh Lian. Mungkin ada sedikit keberuntungan karena tubuh Arez lebih pendek dan tidak terlalu berat untuk Lian.

Mulut yang sedari tadi bersenandung kecil kini berubah menjadi ringisan kala tangannya menyentuh bagian pelipisnya sendiri. "Kupikir pukulannya tidak sekencang itu, tapi kenapa rasanya sakit sekali."

Lian mendapat luka itu karena perbuatan Ferel. Pemuda yang lebih tinggi 5 cm diatasnya itu mulai membuat ulah. Kalian ingat jika Lian tadi ditabrak oleh seseorang sepulang dari kantin tadi bukan? Orang itu adalah Ferel. Tidak bersama teman-temannya, Ferel langsung menyeret Lian menuju gudang yang dulu pernah Lian kunjungi sebelumnya.

Flashback

"Sorry, anak sialan." Lian hanya diam saat mendengar panggilan yang diberikan Ferel.

"Ikut gue." Ucap Ferel yang dengan cepat dibalas gelengan oleh Lian.

"Why? Mau nggak mau lo harus ikut gue."

"Jangan maksa Lian, aku nggak mau ikut kamu." Balas Lian dengan nada tegasnya. Perasaannya mulai tak enak saat ini, apa lagi saat melihat raut wajah Ferel yang terbilang mencurigakan.

Mata Ferel beralih pada sesuatu yang sedang dipakai Lian. Ia tersenyum miring saat sebuah ide licik melintas dipikirannya. "Oke kalau lo nggak mau. Tapi gue yakin kalau lo bakal ngejar gue sekarang." Ucapnya kemudian menyambar salah satu sepatu milik Lian.

"Eh!! Balikin sepatu Lian!!" Pekik Lian sambil berdiri dan bersiap untuk mengambil sepatunya kembali.

"Ambil sendiri." Ucap Ferel kemudian berlari dengan cepat meninggalkan Lian yang mulai panik. Karena tak memiliki jalan lain selain mengejar Ferel, Lian pun dengan cepat menyusul Ferel yang hampir hilang dari pandangannya.

•••

Brak!!

"Wih... Oke juga nyali lo." Sindir Ferel yang sudah duduk manis disalah satu bangku usang sembari menghisap rokoknya.

"Kembaliin sepatu Lian." Ujar Lian mencoba bersikap tegas.

Ferel terkekeh sejenak melihat Lian yang ketakutan namun ditutupi seolah tidak. "Itu, ambil sendiri." Tunjuk nya pada sebuah sepatu yang tergantung dengan bentuk yang sudah tidak karuan.

Lian mengikuti telunjuk Ferel yang mengarahkannya pada sepatu miliknya. Seketika tatapannya menjadi nanar kala satu-satunya sepatu yang ia punya sudah rusak dengan bekas guntingan dimana-mana.

"Mau kamu apa sih Ferel?" Tanya Lian tanpa mengalihkan pandangan dari sepatunya yang masih tergantung.

"Gue?" Tunjuk nya pada diri sendiri. Sedangkan yang ditanya hanya diam tak menjawab.

TigaL || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang