|Chapter 27| Kebohongan

2.4K 230 16
                                    

TigaL - Chapter 27
Kebohongan

-Happy Reading-

Dua hari telah berlalu, semua orang tampak berubah semenjak kejadian itu. Perasaan bersalah yang sebelumnya memang sudah menyelimuti, kini kian bertambah kala Lian yang tiba-tiba merubah sikapnya. Semua terjadi begitu tiba-tiba, seakan Lian tak memberi celah untuk semua orang yang ingin memberi penjelasan atas kesalahan masing-masing.

Selama dua hari ini pula, Lian belum diperbolehkan pulang karena kondisinya yang belum cukup stabil. Dan selama dua hari ini pula, Rayana lah yang menjaga serta merawat Lian selama dirumah sakit. Dokter Andrew benar-benar menepati ucapannya. Pria ber-anak dua itu sudah bertekad untuk menjaga dan memperjuangkan Lian sampai benar-benar menjadi anaknya. Dengan kata lain, dokter Andrew ingin mengadopsi Lian menjadi anaknya.

Jangan tanya bagaimana respon semua orang saat itu. Semua orang bertambah kacau, terlebih Lean yang notabenya adalah saudara kembar Lian. Lean juga mendengar penolakan terang-terangan dari mulut adiknya. Menyakitkan, tapi Lean tidak akan menyerah secepat itu.

Zelo dan Yina juga tak mau menyerahkan Lian semudah itu. Semenjak kejadian dimana Lian melontarkan kata-kata penolakan, Zelo dan Yina terus saja mengucapkan kata maaf dan membujuk agar Lian menarik kembali ucapannya. Karena demi apapun itu, ini bukan seperti Lian yang mereka kenal.

Untuk Sarta sendiri, pria tua bengkek itu sudah berada didalam sel penjara. Bukan Zelo ataupun Yina, melainkan Lean yang tanpa drama lapor-melapor dan langsung menyeret pria itu sampai kehadapan polisi dengan tangannya sendiri. Terkesan nekat, namun Lean sudah benar-benar jijik saat melihat pria itu mengemis-ngemis maaf darinya dan juga dari kedua orangtuanya.

•••

Cklek

Dengan perlahan Lean memasuki ruang rawat adiknya. Ia bisa bernafas lega saat mendapati Lian yang tengah tertidur membelakanginya. Lean mendekat kemudian mendudukkan dirinya di kursi samping brankar Lian.

"Lian, gue datang lagi setelah yang kesekian kalinya." Ucap Lean sambil menatap Lian yang tertidur dengan membelakanginya.

"Hhh... Rasanya gue mau mati aja Yan. Gue ngadepin ini sendirian, dan lo malah nggak mau bantuin gue. Hahaha... Gue ngadepin ini aja rasanya udah kayak mau mampus, apa kabar sama lo yang udah ngerasain ini 11 tahun?"

"Gue akan pertahanin lo di keluarga ini. Lo milik Vetera, dan lo nggak boleh diambil sama orang lain. Jujur gue egois, gue mau lo kembali jadi Lian yang dulu, Lian adek gue yang gue kenal."

"Jangan hancurin harapan gue untuk memulai semuanya dari awal. Satu harapan gue hampir terlaksana. Keadaan Bang Leon semakin membaik, dan kalau kondisinya terus mengalami peningkatan, dokter memprediksi dua hari lagi Bang Leon sadar."

"Dan sekarang, gue sedang berusaha untuk mencapai satu harapan lagi dan jika itu tercapai, keinginan gue bakal terwujud semua. Gue ngerasa jadi orang gila kalau kalian pada tiduran dan nggak ngajak-ngajak gue."

"Capek Yan, gue juga bisa ngerasain apa yang lo rasain selama ini. Lo kuat banget, jalani semua ini tanpa mengeluh." Lean mengusap sudut matanya yang mengeluarkan air mata. Memang terdengar lebay, tapi saat ini Lean benar-benar membutuhkan sebuah sandaran.

"Hiks, hiks maaf..." Lean yang sedang memejamkan matanya itu langsung membelalak kaget. Ia menatap punggung adiknya yang tampak bergetar dari belakang. Lean berdiri dari tempatnya kemudian berjalan kehadapan Lian.

TigaL || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang