TigaL — Chapter 19
Mungkinkah Awal _ Bagian 3—Happy Reading—
Cklek
Dengan langkah pelan dan wajah yang kentara sekali lelah, dokter Andrew pergi keluar untuk mengabarkan keadaan pasiennya kepada keluarga yang bersangkutan. Dua orang yang memang sudah menunggu disana langsung berdiri ketika sosok dokter Andrew keluar.
"Bagaimana keadaannya cucu saya, dokter Andrew?" Pertanyaan dari Sarta menjadi kata sambutan untuk kedatangan dokter Andrew.
"Sebelumnya saya minta maaf Tuan. Untuk keadaan Lian sekarang, dia mengalami koma. Benturan yang cukup keras pada kepalanya menyebabkan pendarahan yang cukup parah. Dan untuk jantungnya tidak apa-apa, namun kami harus selalu memantau jika sewaktu-waktu ia mengalami serangan. Sebentar lagi kami akan memindahkan Lian ke ruang ICU." Jelas dokter Andrew dengan serius.
"Em... Apa perlu anak sia- maksud saya, apa perlu dia dipindahkan kerumah sakit lain untuk mendapat perawatan yang lebih baik?" Tanya Sarta lagi.
"Tidak perlu Tuan Sarta, kami akan mengusahakan perawatan yang terbaik untuk cucu Tuan. Kami juga bisa memberikan perawatan khusus untuk Lian jika anda berkenan." Ucap dokter Andrew yang terkesan mencegah.
"Baik jika begitu, saya mau perawatan yang baik untuk cucu saya. Tolong rawat Lian dengan baik, saya menyerahkan cucu saya pada anda."
"Baik Tuan, saya akan berusaha semaksimal mungkin."
"Kalau begitu saya permisi, ayo sayang." Pamit Sarta kemudian berlalu bersama dengan putrinya.
"Akting yang cukup baik, tapi itu tidak berlaku untukku. Tenang dan istirahlah Lian, Om akan melindungi mu selagi kamu tidur. Tapi jangan lama-lama hm, karena Om juga punya rasa capek." Guman dokter Andrew sambil menatap pintu IGD yang masih tertutup.
•••
Pagi menyambut dengan cuaca yang tidak bersahabat. Hujan belum juga reda dari tadi subuh, bahkan petir petir kecil masih terdengar bersautan. Han-yan Medical Center, rumah sakit itu tidak terlihat sepi hanya karena cuaca yang sedang buruk. Dan yang paling terlihat menarik perhatian adalah dua orang pasangan suami istri yang berlarian mencari keberadaan anak-anaknya.
"Hiks, itu Ayah Mas. Mungkin Ayah tau dimana anak-anak." Ucap Yina sambil menunjuk ayah mertuanya yang sedang duduk dikursi tunggu. Tanpa mengulur waktu lagi, Yina segera menarik tangan Zelo untuk mendekat.
"Ayah, dimana anak-anak? Mereka baik-baik aja kan?" Tanya Yina disela-sela isakan nya.
Seorang perempuan mendekat kemudian memeluk tubuh Yina. "Kamu tenang dulu oke? Kalau kamu sudah tenang, nanti mbak jelasin."
Yina mengangguk pelan kemudian mencoba mengikuti saran wanita yang berstatus sebagai kakak iparnya. Beberapa saat berlalu, akhirnya Yina sudah tenang walau hatinya masih saja menjerit kesedihan.
"Jadi, gimana anak-anak aku Mbak?"
"Mbak jelasin satu-satu ya?" Ucap wanita itu dan dibalas anggukan kepala oleh Yina.
"Lean nggak papa. Dia hanya shock dan mendapat beberapa luka memar di wajah, juga disebagian tubuhnya. Sekarang dia sudah dipindah keruang rawat. Untuk Leon..." Wanita bernama Olivia itu menggantungkan ucapannya.
"Leon kenapa Via? Leon juga nggak papa kan?" Tanya Zelo pada adik perempuannya.
"L-Leon koma." Dua kata yag keluar dari mulut Olivia itu dapat meruntuhkan harapan dua orang yang berstatus sebagai orang tua Leon. Yina langsung histeris ketika mendengar kabar itu. Zelo pun langsung terlihat kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
TigaL || Selesai
Teen FictionDiary of Lian ➞ TigaL ••• Jika orang berkata, rumah adalah tempat kita berpulang, teman adalah sosok yang paling mengerti kita, dan keluarga adalah orang-orang yang paling tulus di hidup kita. Tapi, kenapa bagi Lian itu semua terlalu mustahil untuk...