Dia yang kembali

19 18 4
                                    

Happy Reading all.

Abian saat ini sedang berharap sekali bahwa guru matematikanya tidak datang, apapun laki laki itu lalukan agar guru yang sudah berumur itu tak datang ke kelas, seperti melakukan ritual kiyomasa yang ramai saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abian saat ini sedang berharap sekali bahwa guru matematikanya tidak datang, apapun laki laki itu lalukan agar guru yang sudah berumur itu tak datang ke kelas, seperti melakukan ritual kiyomasa yang ramai saat ini.

Abian mengajak teman temannya untuk kiyomasa di kelas, secara ramai ramai kelas XI IPS 1 berkeliling membentuk sebuah lingkaran.

"OI KIYOMASAA"

"NANDE NANDE"

"GAMBARE, GAMBARE"

"BAKA!"

"RAWR!!" Gelak tawa memenuhi isi kelas XI IPS 1, namun sayangnya ritual mereka tak berhasil karena selang 2 menit setelahnya, guru matematika mereka datang ke kelas.

"Keluarkan kertas kalian, alat tulis serta kertas kotak, tidak ada lagi selain itu yang berada di atas meja." Hawa di kelas terasa dingin, padahal matahari bersinar dengan sangat terik di luar.

Abian melirik teman temannya, beberapa murid sudah menyiapkan contekan. Yang berada di depan semakin was was karena belum belajar sama sekali.

"Serius deh gue belum belajar matematika," ucap teman Abian gusar.

"Lo pikir gue udah? nggak sama sekali bro." Jawab Abian tanpa menoleh.

"Lo mah bucin mulu, mana sempet mau belajar." Sahut teman yang lainnya, Abian mengacungkan jempol nya menyetujui perkataan teman sekelas nya itu.

"Jangan ribut, dan kerjakan masing masing." Laki laki berwajah bak orang korea itu langsung melemas ketika melihat angka angka yang berada pada soal ujian, badannya terasa panas dingin karena tak mengerti cara mengerjakannya.

"Baru segitu aja dah lemes, lo."

Abian berusaha sebisanya untuk mengerjakan ulangan matematika itu, meski ia hanya mengingat sedikit rumus yang sempat ia baca sekilas tadi.

Selama 2 jam mata pelajaran matematika dan harus mengambil jam istirahat, Abian baru selesai menyelesaikan ulangan nya bertepatan sekali dengan bunyi bel yang menandakan jam ketujuh akan di mulai.

"Guru biologi nya nggak masuk kan?" tanya Abian pada salah satu perempuan kelasnya, perempuan berambut bersurai kecoklatan itu mengangguk.

Abian serta teman laki lakinya langsung meluncur menuju ke kantin, saat melewati koridor mereka tak sengaja membaca pengumuman futsal yang akan di adakan besok.

"Widih seru nih,"

"Ikutan kagak?"

"Haruslah, lo nggak liat di situ tertera semua kelas wajib mengikuti kegiatan."

"Gas deh, siapa aja yang nanti bakal ikut?"

"Ntar aja bahasnya, mending kantin dulu ayo, perut gue udah bergemuruh minta makan." Laki laki berambut kribo melenggang duluan meninggalkan teman temannya yang jalan sangat lama.

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang