Happy Reading All
Di sebuah rumah minimalis bergaya Modern dengan aksen Belanda, seorang laki laki berkutat pada layar laptop nya. Berulang kali laki laki itu membenarkan kaca mata bewarna bening yang hampir jatuh dari matanya.
Haksa mendesah lelah begitu selesai mengetik ppt yang akan ia presentasikan besok. Jam bewarna gold di dinding rumahnya menunjukkan pukul dua siang, tetapi langit di luar seakan menggelap.
Laki laki itu mengecek ponselnya, banyak pesan masuk yang belum sempat ia balas. Karena tampang nya yang menonjol di kampus serta sikap friendly nya, Haksa mendapat banyak teman laki laki begitu juga dengan perempuan.
Tak jarang Haksa mendapat confess dari teman perempuan nya, sikapnya yang seperti itu membuat salah paham semua kalangan perempuan. Laki laki itu serba salah, ia tidak pernah memberi harapan atau menggombali perempuan, ia hanya mencoba untuk berbuat baik tetapi niat nya itu terkadang di sangka hal lain.
Memikirkan itu ia ingat salah seorang perempuan yang memberikan nya payung satu bulan lalu, tepat pada bulan Oktober tanggal 4. Ia benar benar ingat pertemuan pertama kali mereka.
Setelah ia pikir pikir perlakuan nya pada perempuan itu memang agak berbeda di bandingkan ia bersikap pada teman perempuannya yang lain. Bagaimana saat Haksa memberi perempuan itu toast janji jiwa untuk menyemangati nya Olimpiade, membelikan nya bunga kesukaan nya hampir tiap hari, dan mengantarnya pulang saat sekolah.
Jika tidak jatuh cinta, mengapa Haksa harus repot repot melakukan semua itu? Ia baru menyadari perasaan nya selama satu bulan ini.
Haksa tidak mau jika Keyla salah paham pada perasannya nya, Haksa tidak mau jika perempuan itu disamakan dengan perempuan lainnya. Haksa ingin memperlakukan gadis itu istimewa, menjadikan nya masa depan yang pasti.
Tapi seorang Haksa menjadi galau saat tau apakah perempuan yang disukainya juga menyukainya? Atau perempuan itu hanya bersikap biasa saja? Haksa bimbang.
Detik berikut nya ia membuka Instagram milik perempuan itu dan memperhatikan setiap postingan nya.
"saha deui anu anjeun bogoh?" Suara halus nan lembut terdengar dari belakang, sang ibu mengelus rambut putranya lembut.
Haksa bergeser dan menarik tangan ibunya untuk duduk di sebelahnya, laki laki itu tersenyum lalu menggeleng.
"Nggak ada." Haksa mengelak dan mendapati sang ibu tergelak karena ia berbohong.
"Apa susah nya kamu jujur? Ibuk nggak akan marah kok, lagian kamu juga udah besar." Haksa menggenggam tangan ibunya dan mengusap permukaan tangan yang halus itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA
Teen FictionKeyla Anastasya, murid sma jurusan ips kelas dua, penggemar karakter fiksi dan mudah baper kalau ada yang nyentuh love language nya. Pada suatu ketika ia terhipnotis oleh manik mata hazel laki laki yang ia temui di toko buku sore itu. Haksa Adistira...