Happy Reading
Recomend sound-
Berdua denganmu- Acha Septriasa
It's not living ( if it's Not With you)- the 1975
Sunday , Lovely sunday- EdsonSesuai rencana mereka kemarin, kini Keyla dan Haksa bersepeda mengitari jalanan yang tak jauh dari sekitaran rumah.
Perempuan itu mengenakan training bewarna abu abu dengan jaket bewarna biru dongker, serta sepatu olahraga bewarna putih. Udara terasa menusuk, dingin menggerogoti tubuhnya yang di baluti oleh jaket.
Meski begitu, rasa dingin itu masih bisa di kalahkan dengan rasa senang nya yang bisa bersepeda berdua dengan Haksa. Laki laki yang mengenakan celana training dengan garis putih di pinggir serta memakai kaos oblong bewarna kecoklatan lalu di baluti juga dengan jaket tebal bewarna hitam.
Seakan seperti dua orang yang sedang pacaran, dan baru bertemu kembali. Selama perjalan itu mereka banyak bercerita hari hari mereka, tertawa bersama yang disaksikan orang orang yang di lewati oleh mereka.
Seusai bersepeda agak jauh, mereka duduk di sebuah bangku. Keyla lelah, ia lupa membawa minum dan untungnya saja Haksa membawa satu botol minuman di sepedanya.
Laki laki itu menyodorkan botol minumnya, tidak lupa dengan membukakan tutup botolnya tentu saja.
"Makasih kak," Haksa mengangguk lalu meluruskan kakinya.
Perempuan yang berkuncir kuda itu meneguk separuh minum dan mengembalikan minum itu kembali, ia masih tau diri untuk tidak menghabiskan minuman orang lain.
Laki laki itu menerimanya dan meneguk hingga habis minuman tersebut. Setelah beristirahat sebentar mereka kembali mengayuh sepeda, kini rasa lelah mereka seakan terbayar akan pemandangan indah yang mereka lalui.
"Huh, capek." Keluh Keyla menyanggah sepedanya di dekat pohon dan berdiri sambil merentangkan tangannya.
Haksa sama halnya dengan Keyla, mereka berdua menikmati angin pagi yang beranjak menuju siang.
"Mau pulang? Mataharinya juga udah mulai terik." Tawar Haksa, perempuan itu merasa belum puas berduaan dengan laki laki berjaket hitam tersebut.
"Heum iya."
"Ehh iya, habis ini langsung mandi ya." Titah laki laki itu.
"Ha? Kenapa?"
"Emang nggak bau keringet?" Keyla terkekeh.
Sampai di depan rumah, Haksa kembali menaruh sepedanya di atas mobil dan mengikatnya.
"Bunda, Haksa pamit dulu ya." Pamitnya pada perempuan yang berumur 40an itu, ia menyalimi lengan yang sudah mulai berkerut karena usianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA
Teen FictionKeyla Anastasya, murid sma jurusan ips kelas dua, penggemar karakter fiksi dan mudah baper kalau ada yang nyentuh love language nya. Pada suatu ketika ia terhipnotis oleh manik mata hazel laki laki yang ia temui di toko buku sore itu. Haksa Adistira...