Perasaan aneh

14 13 1
                                    

Happy Reading All

Selamat malam minggu ya...

Cuaca hari itu cukup cerah walau sinar matahari sangat menyengat kulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca hari itu cukup cerah walau sinar matahari sangat menyengat kulit. Perempuan berseragam abu abu menutupi wajah nya agar kulit nya tidak menghitam.

Di sebelah nya, laki laki berambuk landak sibuk mengibaskan kedua tangan nya kepada perempuan manis yang menutupi wajah.

"Jangan gitu lo ah, gue gapapa kok panas begini." Keluh sang perempuan terhadap teman satu kelas nya itu.

"Gapapa, baik kan gue mau ngipasin lo."

"Iya, tapi gue nggak enak sama lo. Ntar tangan lo pegel."

"Nggak kok, tenang aja." Laki laki itu tetep kekeh ingin mengipasi sang perempuan.

"Turunin nggak, jangan gini. Gue ngerasa nggak enak." Ancam nya pada laki laki di sebelah nya itu.

Sang laki laki akhirnya menuruti kemauan sang perempuan. Di depan sana, tepat nya di bawah tiang bendera. Mereka sedang menunggu kepala sekolah untuk menyampaikan pengumuman penting.

"Selamat siang anak anak." Sapa kepala sekolah berumur lima puluh tahun itu.

"Selamat siang pak," jawab beberapa murid, karena sisanya terlalu malas untuk berbicara di bawah terik nya matahari siang itu.

"Baik, langsung saja ya karena hari ini sangat panas. Berdirinya bapak disini akan menyampaikan informasi bahwa 2 minggu lagi  sekolah kita akan mengadakan ujian semester 1, di mohon untuk para siswa dan siswi belajar dengan giat dan tidak ketinggalan saat mengerjakan ulangan semester. Jadwal dan mata pelajaran nya akan di umumkan kembali melalu wali kelas masing masing. Hanya itu saja yang ingin saya sampaikan, selamat siang." Kepala sekolah kembali masuk ke dalam teras sekolah, menyisakan suara berisik dari para warga sekolah akan ujian semester yang akan diadakan.

"Semuanya di mohon tenang, dan tertib untuk masuk ke dalam kelas masing masing. Dan satu hal lagi yang perlu ibu ingatkan, rambut  di potong dengan ketentuan persyaratan di kertas dan atribut lengkap." Waka kurikulum memegang mic lalu membubarkan barisan para murid yang berada di tengah lapangan.

Semua warga sekolah berhamburan masuk ke dalam kelas masing masing, terutama kelas Ips 2 yang berlarian dan memperebutkan kipas angin.

"Berarti bentar lagi dong, ini udah hari kamis. Terus minggu depan terus minggu depan nya lagi."

"Gue belum siap, matematika aja gue masih nyontek anak cewek."

"Apa sih yang bisa di persiapkan dari lo emang? Nggak ada." Ujar Jingga memasuki kelas dengan sebuah buku tulis yang ia kibaskan ke wajah nya.

"Ada kok." Putra menatap teman sekelas nya jenaka, yang lain menunggu jawaban laki laki itu.

"Mempersiapkan diriku untuk menjadi imam mu." Sambung nya dengan percaya diri dan membusungkan dada lalu mengedipkan mata.

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang