Berubah

13 12 0
                                    

Happy Reading All

Semenjak hari itu, Keyla merasa ada perubahan di dalam pertemanan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak hari itu, Keyla merasa ada perubahan di dalam pertemanan nya. Entahlah, dia merasa benar benar asing. Terlebih lagi pada anak laki laki dan perempuan.

Keyla tidak mau persahabatan mereka hancur hanya karena ada nya orang baru atau salah paham dan sebagainya yang membuat mereka terpisah.

Setelah bel istirahat berbunyi, Tiana langsung keluar dari kelas nya menuju kelas Ips 2.

Perempuan itu mencari keberadaan orang yang ia cari, dan mendapati Tiana berada di ambang pintu kelas Keyla menghampiri nya.

Keyla tersenyum penuh dan menggandeng tangan teman kecil nya itu, "Na."

"Mana Jeje?" Katanya penuh penekanan, sorot matanya menandakan ia sedang marah.

Karena tak mendapat jawaban, Tiana menyusuri isi kelas dan menemukan Jeje sedang asik mengobrol dengan salah satu anak kelas saat itu.

Tiana menarik tangan Jeje keluar kelas menuju taman belakang. Suasana semakin ramai karena kelas dua belas saat itu juga sekolah.

Melihat orang yang mereka kenal berada di tengah tengah, mereka langsung menerobos barisan yang ramai.

"Key, Tiana kenapa?" Tanya Hana lembut kepada adik kelasnya. Namun Keyla sama bingung nya dan hanya memberikan gelengan kepala sebagai jawaban.

Hana berlari memberikan jarak antara Tiana dan Jeje takut jika mereka akan berkelahi.

"Hei, Kenapa?"

"Tanya nih sama adek kelas lo kak, jadi cewek kok ikut campur masalah orang lain." Hana menatap perempuan dengan rok sebatas lutut dengan rambut curly.

"Kamu tuh apaan sih? Narik narik aku ke sini terus nuduh aku yang nggak nggak." Lirih Jeje menarik tangan nya dari Tiana.

"Lo kan yang bilang ke Abian kalo gue selingkuh dengan cara lo ambil foto gue diem diem waktu gue lagi di ruang osis bareng Vigar."

Jeje berdecih namun ekspresinya berubah saat ada Farel, Arka dan Abian disana. Sedang memperhatikan mereka.

"Na, kamu salah paham. Aku nggak se jahat itu sama kamu, kok tega sih fitnah aku kayak gitu." Lirih Jeje dengan mata berkaca kaca ia bahkan menautkan tangannya di depan seperti orang yang akan di bully.

"Najis banget lo sumpah, kalo salah ya ngaku salah nggak usah ngerasa kayak terfitnah gitu dong."

Abian mendekati ketiga nya disana, "Lo ngapain sih? Nggak malu di liatin banyak orang."

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang