Kosong

16 15 1
                                    

Happy Reading All

Minggu pagi ini terasa lebih dingin daripada hari hari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi ini terasa lebih dingin daripada hari hari sebelumnya.

Seperti rencana mereka sebelumnya, di pagi itu mereka joging bersama. Hanya lari kecil kecil di taman deket rumah mereka, karena Auliya tidak kuat jika harus berjalan jauh.

Masalah Imelda semuanya sudah tahu. Keyla merasa pertemanan mereka akhir akhir ini sedikit aneh.

Imelda saat ini merasa galau, karena kedatangan mantan Pandu secara tiba tiba. Seharusnya Imelda tidak perlu merasa khawatir sebab Pandu orang yang selalu jujur padanya. Tapi yang membuat Imelda galau adalah pikiran nya sendiri, membayangkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu di pikirin.

Kalau kata Sandra. "Hobi banget cari penyakit sendiri."

"Weh duduk deh, gue capek." Aurel duduk di pinggir jalan sembari meluruskan kaki nya.

Yang lain ikut duduk tapi beberapa di depan. Jadi posisi mereka itu berhadapan. Mereka saling berbagi minum, 1 liter habis oleh mereka semua.

"Rel, lo akhir akhir ini lagi deket sama anak baru di kelas Keyla ya?" Tanya Hana penasaran. Perempuan bersurai hitam itu mengangguk, lantas bercerita mengenai orang yang saat ini memang dekat dengan nya.

"Anaknya lumayan seru sih, jadi cepet akrab."

Yang lain hanya mendengarkan tidak menjawab, Acha hanya menyimak obrolan mereka. Tidak tertarik untuk berteman dengan anak baru. Dari awal kedatangan anak itu, ia sudah merasakan perasaan tidak suka. Seakan akan Jeje mempunyai energi negatif.

Mereka mendadak penasaran dengan Jeje, se asik apa perempuan itu hingga dalam seminggu bisa mengakrabkan diri dengan Aurel.

"Jadi penasaran gue anaknya gimana," Celetuk Auliya. Ia menoleh ke teman teman nya yang kelihatan lelah.

"Ha? Anak siapa?" Tiana berseru penasaran.

"Gini nih kalau otak baru pindahan dari dengkul,"

"Apasih? Pada ngomongin apa?"

"Jeje." perempuan yang berwajah oval itu langsung ngangguk ngangguk, bibir nya membentuk huruf O.

"Ohh Jeje. Beberapa hari yang lewat gue ketemu dia di cafe bareng Bian."

Serentak mereka semua menoleh, bertanya tanya pada perempuan itu. Tiana menjelaskan bagaimana pertemuan mereka. Keyla diam menyimak itu, mungkin kedekatan nya dengan Jeje bisa membawa perempuan itu bergabung di pertemanan mereka, pikirnya.

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang