Diantara yang lain

2 1 0
                                    

Happy Reading All

Saat ini Keyla tengah memotong Jagung menjadi beberapa bagian untuk di masak sebagai menu makanan siang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Keyla tengah memotong Jagung menjadi beberapa bagian untuk di masak sebagai menu makanan siang itu. Selain itu, ia memiliki niat terselubung.

"Kamu emang berani pergi sendiri?"

"Berani lah, di Jakarta aja aku biasa pergi sendiri." Katanya mendongakan kepala dan tersenyum, mengenyahkan pikiran jahat dari kepala sang ibu.

"Masalahnya ini di kota orang, nak. Bunda khawatir kamu kenapa kenapa, kamu pergi sama kakak aja ya?"

"Nggak deh, kakak cerewet banget tau, Bun."

"Varo juga males nemenin dia bun, dia kalo jalan tuh setiap toko di singgahin." Timpal Alvaro yang sedang duduk di meja makan, tangan nya sibuk memasukan pisang goreng ke mulut nya.

"Tuhkan Bun, udah gapapa Keyla pergi sendiri aja." Lagi lagi gadis itu membujuk Ria yang masih takut melepas nya pergi sendirian.

"Yaudah kalo kamu mau nya gitu, hati hati ya tapi! Langsung telfon kalo ada apa apa." Keyla mengangguk patuh dan hormat kepada Bunda.

Selesai mengerjakan pekerjaan rumah, Keyla bersiap dengan celana jeans kaus hitam dan cardigan coklat tebal tidak lupa dengan sling bag hitamnya.

Teng

Niatnya pergi sendiri berubah, kini Alvaro bersamanya. Persaudaraan mereka memang banyak gengsi nya. Alvaro tidak mungkin membiarkan adik kecil nya itu pergi sendirian. Walaupun Keysa umur nya sudah di bilang legal tetapi tetap saja di mata dia Keysa itu masih anak kecil.

Keyla sudah mencatat kemana saja dia akan pergi hari ini, hasil dari searching di TikTok. Pertama dia akan pergi ke kopi Jawa di Braga membeli minuman dan cemilan lalu ke museum gedung sate, selanjutnya ke Kineruku lalu terakhir jalan jalan memutari jalanan jalanan Bandung.

Keyla sampai pada salah satu toko bertingkat dua, dari luar dapat dilihat saat ini toko itu ramai oleh pengunjung. Ia mengamati coffeshop yang bertema vintage. Begitu ia masuk semerbak aroma kopi langsung memasuki indra penciuman, ditambah dengan roti yang baru saja di keluarkan dari pemanggangan. Saat sedang mengantri ia mengamati coffeshop tersebut, kursi dan meja nya yang sederhana dihias dengan taplak meja rajutan. Lalu terdapat kaca kayu bulat berukiran di pajang. Selain itu banyak spot foto yang dapat dinikmati.

Sampai di depan kasir, ia memesan satu cup kopi juga cheese croissant dan mencoba Cinamon roll mereka. Selesai membeli ia lalu duduk di salah satu meja yang menghadap ke jalanan. Kursi kursi penuh dengan anak anak kuliah yang membawa laptop mereka, ada juga yang sekedar menongkrong dan tertawa di sudut toko kopi itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang