With you

15 16 1
                                    

Seminggu berlalu begitu cepat, perempuan dengan bulu mata lentik itu sedang membaca novel di sofa single sudut kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu berlalu begitu cepat, perempuan dengan bulu mata lentik itu sedang membaca novel di sofa single sudut kamarnya.

Selama seminggu ini ia menghabiskan waktu dengan menyelesaikan tugas, marathon drakor, membaca beberapa au¹, dan juga membantu kakaknya memindahkan kembali barang barang ke kamar atas. Akhirnya selama 7 hari kamar Alvaro selesai di dekor, ia puas dengan hasilnya dan Keyla senang karena setelah itu ia tak akan di suruh suruh lagi oleh kakaknya itu.

Walau telah lepas dari perdekoran kamar, Keyla masih tidak lepas dari kerandoman kakak laki lakinya itu.

Hampir setiap hari, ah ralat setiap harinya Alvaro akan datang dengan beribu macam kerandoman nya.

Keyla tentu pusing dan muak atas ulah kakaknya, "Waras sehari aja bisa nggak sih?"

"Setiap hari juga kakak waras." Jawab laki laki berbadan kekar itu sambil memonyongkan mulutnya.

"Cari pacar kek sana, jangan gangguin aku mulu."

"Udah punya kali, kamu aja yang nggak tau."

"Kok nggak cerita sih?" seru perempuan itu kesal dan melempar bantal kecil nya.

"Dih galak."

"Udah berapa lama pacaran nya, orang nya baik nggak?" tanya perempuan itu menaruh novelnya di atas meja belajar dan mendekati kakaknya yang duduk di tepi kasur.

Alvaro tampak berpikir, tangan nya menumpu wajah nya di atas paha.

"Dih kayak punya otak aja buat mikir," ejek Keyla yang di hadiahi getukan di kepalanya.

"Mulut nya, sembarangan."

"Jadi gimana orang nya?" tanya nya lagi, kali ini ia serius karena ingin tahu seperti apa pacar kakak satu satunya itu.

"Dia baik, cantik, anaknya pinter banget dan humble." ucap Alvaro sambil tersenyum, matanya menatap tembok tetapi mulutnya terus berbicara lalu berakhir dengan salah tingkah sendiri.

"Dih aneh."

"Ck, kamu tuh ya nggak bisa banget liat kakaknya seneng." Sinis Alvaro menatap adik perempuan nya.

"Yaudah iya maaf." Alvaro kembali bercerita tentang pacarnya dengan mata yang berbinar, membuat gadis itu tersenyum simpul.

'Beruntung banget pacarnya dapet cowok kayak kak Alvaro.'

"Terus kenapa nggak ngedate sekarang?"

"Anaknya lagi ada acara di luar kota, beberapa hari lagi udah balik."

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang