"Sayang."
"Eh kenapa sayang?" Tante Uyun membalas panggilan suami nya.
"Regan pipis di celana,"
"Astaghfirullahalazim, suruh Jaka kek ini aku lagi ngobrol," Protes Uyun pada suaminya, sedangkan Uma terkekeh adik dengan iparnya.
"Jaka lagi ngobrol sama Asa," Balas suami nya dengan wajah yang memelas. Putri otomatis melirik kearah Asa yang terlihat mendekati perkumpulan ini.
"Itu Asa di belakang kamu! Gak bareng Jaka. Alasan aja," Tante Uyun dan juga suami nya pergi dari sana.
"Asa, kamu ngapain berdiri doang disana? Sini!" Panggil Uma nya saat mendeteksi keberadaan Asa. Asa menggeleng pada Uma nya.
"Nggak Uma, tadi Asa mau kasih tau tante kalau Regan bocor," Uma mengangguk mendengarkan alasan nya Asa.
"Oh ya sudah," Putri hanya memperhatikan interaksi kedua nya, Putri merasakan hawa kecanggungan di antara mereka berdua. Entahlah mungkin hanya firasatnya.
"Ayo semua nya, shalat magrib dahulu!" Ucap Kamal ketika mendengar kumandang adzan berbunyi.
"Sa, shalat dulu."
Asa mengangguk lalu berjalan bersama Jaka duluan menuju masjid dekat rumah.
Para lelaki di rumah memang selalu shalat di masjid, yang perempuan shalat di rumah.
"Ayo kalau gitu kita juga shalat ya!" Uma, tante Uyun, Putri berjalan mengambil air wudhu.
Setelah itu, Putri melaksanakan ibadah nya. Hampir enam menit lebih, Putri selesai melaksanakan shalat magrib.
Karena memang sudah selesai, Putri pergi ke dapur. Yang lain masih shalat, Uma yang pertama selesai shalat tadi sedang menata makanan.
"Uma, Putri bantu ya," Tawar Putri.
"Gak usah nak, jaga sepupu sama adiknya Asa aja, ini biar urusan Uma."
Putri mengangguk lalu pamit pada Uma. Barulah ia berjalan menuju ruang tamu kembali, Putri dapat melihat gadis tadi sedang bermain dengan anak laki-laki yang lain.
"Putri!" Putri menoleh saat Uyun memanggilnya.
"Kenapa te?"
"Tolong dong jaga Regan, tante belum shalat soalnya," Ucap Uyun sambil memberikan Regan pada Putri.
Putri dengan segera mengambil alih tubuh Regan, lalu menggendong nya dengan perlahan.
"Kak, kakak istri nya Kak Asa ya?" Tanya Cila, yang terlihat sudah selesai bermain dengan teman nya.
"Iya...."
"Aku Cila kak, adiknya Kak Asa," Kata Cila sambil memperkenalkan diri.
"Halo Cila, nama kakak Putri. Cila kelas berapa sekarang?" Tanya Putri, tetap dengan posisi menimbang-nimang Regan.
"Dia kelas 4 SD kak, sama bareng thoriq," Anak lelaki yang tadi sedang bermain mobil-mobilan itu angkat bicara.
"Is thoriq nih gak jelas! Yang ditanyakan Cila."
Thoriq mengejek Cila dengan wajah jelek nya. Cila mendengus.
"Udah ya, jangan berantem. Pertanyaan nya buat Cila sama Thoriq kok," Jawab Putri sambil tersenyum dan mengusap rambut panjang nan lebat milik Cila.
"Asa kamu ngapain berdiri disana? Sini masuk! Langsung ke tempat duduk," Ucapan Uma yang tiba-tiba datang dan menegur Asa, membuat Putri membalikkan badan nya ke belakang.
Posisi nya Putri berdiri membelakangi pintu depan, jadi dia tidak lihat kalau ada yang datang.
"Lagi terpesona sama Putri dia ma," Celetuk Jaka dari belakang. Asa menatap Jaka dengan tatapan tajam nya, sedangkan Jaka tersenyum acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side My Husband
FanfictionPutri yang bertekad hijrah dimulai dengan les mengaji kepada ustadz Kamal. Eh malah nikah sama anak nya ustadz Kamal yang dingin nya melebihi kutub utara. Yang membuat Putri terkejut adalah anak nya ustadz Kamal ini suka berkeliaran di dunia malam...