Selamat menjalankan ibadah puasa semuanya. Sebenernya aku mau buat part ini pas mereka puasa pertama, tapi aku males jadi lanjutin keseharian mereka aja. Oh iya, disarankan baca selesai buka puasa ya, supaya puasanya gak makruh karena ada beberapa kata kasar. Semangat terus! 🔥
++++
Asa menaikkan satu alisnya seperti orang bingung ketika Putri menyodorkan tangannya ke arah Asa.
"Ngapain kamu?" Tanya Asa.
"Minta uang. Aku emang jarang masak, tapi pasti ada aja keadaan yang buat aku harus masak. Jadi, minta uang," Jawab Putri dengan tersenyum.
Sudah lumayan lama menjalani kehidupan pernikahan, sekarang mereka sudah tidak canggung kembali. Tapi terkadang saat salah satu dari mereka sedang clingy, suasana pasti akan berubah canggung dan ... Mungkin saja membaperkan.
Asa mengeluarkan dompet nya dari saku celana nya. Ia mengeluarkan kartu bertipe gold itu pada Putri.
"Gak ada uang cash, pake itu aja. Kamu mau habisin juga gak papa, itu isi nya lima juta," Kata Asa.
"Dih? Ngapain harus di habisin, hemat. Tapi mau nanya deh, penghasilan kak Asa berapa sih?"
"Sekitar 72 juta per-bulan? Itu belum termaksud pembelian lagu nya."
Putri menganga tidak percaya, ternyata Asa sangat kaya. Dan ternyata doa nya sejak SMA terkabul, yaitu ingin menikahi pria kaya raya.
"Besok lulus kuliah aku gak usah kerja aja kali ya kak? Suami aku kan udah mapan banget," Celetuk Putri.
"Terserah, hm ... Oh iya Awan," Asa melongos pergi begitu saja dari tempatnya, dan tentu saja meninggalkan Putri disana yang menatap kartu milik Asa.
"Kak! Pin kartu atm nya apa?" Putri pun menyusul langkah Asa yang berjalan menuju kamar Awan.
===
Resa datang ke rumah Putri lagi, tapi sekarang sudah siang hari dan pasti Resa sudah pulang sekolah. Bertepatan dengan kedatangan Resa, Jinan datang bersamaan dengan Jaka. Rumah Asa seketika ramai. Walau Putri belum sempat berbelanja bahan makanan, tapi masih ada beberapa kue kering yang kemarin ia beli lewat aplikasi online.
"Kalian ngapain kesini?" Tanya Asa yang datang dengan kacamata yang bertenger di matanya.
"Lah emang kenapa? Resa aja datang tuh," Setelah mendengar ucapan Jaka, Resa menoleh kearah pria yang menyebut namanya. Sontak Jinan juga menatap kearah Resa.
"Resa temen Awan, kalian temennya siapa?"
"Kita temen nya Putri, iya gak Put?" Putri menganggukkan kepalanya, padahal dia tidak mendengar apa yang di bicarakan mereka bertiga karena posisi mereka berjauhan.
"Kalian kalau gak masalah hidup pasti minjem uang, itu kan prinsip kalian dateng kesini?" Jaka dan Jinan mengangguk dengan pasti.
"Gue pinjem uang buat cicilan mobil gue Sa, gaji dari rumah sakit belum keluar," Kata Jinan.
Pandangan Asa kini beralih kearah Jaka, "masalah hidup lo apa kali ini?" Jaka tersenyum canggung.
"Luna mutusin gue," Kata Jaka. Jinan menatap kearah Jaka dengan tatapan sinis nya.
"Bilang lo t*lol boleh gak sih? Gak, soalnya lo t*lol banget gitu Jak. Istri depan mata ada, malah masih aja pacaran. Bagilah sama yang jomblo tua kayak gue," Protes Jinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side My Husband
FanfictionPutri yang bertekad hijrah dimulai dengan les mengaji kepada ustadz Kamal. Eh malah nikah sama anak nya ustadz Kamal yang dingin nya melebihi kutub utara. Yang membuat Putri terkejut adalah anak nya ustadz Kamal ini suka berkeliaran di dunia malam...