7. Merah

114 13 1
                                    

Putri meminum amerikano yang ia pesan, sekarang dia berada di situasi canggung.

Asa dan Jaka sedang asik ngobroo berdua, sedangkan Putri diam sembari meninum amerikano nya yang sudha setengah gelas sekarang, dengan di tatap oleh gadis yang Jaka bawa.

"Kenalin kak, Arsi. Arsinona Laubel," Gadis itu menadahkan tangan nya kedepan Putri, Putri pun membalas nya dengan jabatan tangan.

"Putri Azzahra,"

"Kak Putri semester berapa?"

Putri mengeryitkan dahinya, Arsi seakan paham dengan keryitan di dahi Putri, ia memberikan senyum nya pada Putri.

"Jaka pernah ceritain Kak Putri ke aku," Ucap Arsi.

"Gak panggil kak? Bukannya kak Jaka sama kak Asa satu line?" Tanya Putri pada diri nya sendiri.

"Kak!" Lamunan Putri langsung buyar akibat panggilan dari Arsi. Gadis di depan nya ini aktif sekali, Putri sampai kualahan menanggapi nya.

"Put, ayo pulang."

Asa langsung berdiri dari duduknya, lalu  pergi dari sana, Putri pun mengikuti langkah Asa dari belakang, kemana pria itu pergi, dia ikut. Saat lumayan jauh, Jaka berteriak, "hati-hati pasutri baru!"

"Jak, kak Putri tuh emang pendiam apa gimana?" Tanya Arsi.

"Nggak, lo nya aja yang cerewet."

"Sialan lo Jaka!"

===

"Lo mau gue anter pulang?" Tanya Asa. Putri yang sedang memasang sealtbet menoleh kearah Asa.

"Lo mau kemana emang kak?"

"Jemput Awan,"

"Gak usah, jemput bareng-bareng aja," Asa mengangguk, lalu menjalankan mobil nya menuju rumah sakit.

"Btw kak, Kak Jinan tuh udah punya istri belum?"

"Belum. Suka lo?" Putri menggeleng, "ngapain? Kan udah ada kak Asa, kak Asa udah lebih dari cukup," Kata Putri.

Kali ini Asa terang-terangan memperlihatkan senyuman nya, jantung Putri pun langsung berdetak kencang Melihat senyuman Asa yang sangat manis dengan dimple yang tercetak jelas di pipi kanan dan kiri nya.

"Ganteng,"

"Hm?"

"Gak papa, ekhm.. Kak, badan nya bongsor gini suka olahraga ya?" Tanya Putri dengan random, dia bertanya hal ini karena masih malu.

"Dulu iya," Jawab Asa seadanya.

"Proposi badan nya enak buat di peluk," Celetuk Putri, Putri yang sadar dengan ucapan nya langsung mengulum bibir nya.

"Mau coba?" Pipi Putri sekarang memerah mendengar ucapan Asa yang tidak mengucapkan bismillah terlebih dahulu.

"Merah," Kata Asa.

"Apanya?" Putri memegang pipi nya terasa sangat panas, Asa terkekeh. Ah manis sekali Asahirul ini ketika senyum.

"Gak papa,"

Mereka diam sekarang, hanya terdengar lagu yang tadi sempat di setel oleh Asa. Putri diam karena masih malu, sedangkan Asa sedang fokus menyetir dan menikmati melodi lagu.

Another Side My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang