Prolog

240 20 10
                                    

Putri Azzahra. Anak semester 4 yang lagi menganggur karena jadwal kuliah yang sedikit. Gadis bar-bar yang berniat hijrah itu memulai perjalanan nya dengan perlahan. Yaitu belajar mengaji. Dari kecil Putri sudah di paksa untuk mengaji oleh Abun nya, tapi dia adalah keturunan bolang yang kabur saat les mengaji.

Sekarang lah dia mulai les mengaji lagi pada ustadz Kamal. Walau malu belajar mengaji dengan anak-anak dari sekolah Dasar, tidak menghentikan Putri untuk hijrah, malah dia iri dan semakin giat untuk belajar.

Hingga pada suatu ketika ... Dimana dia kehabisan kata-kata ... Pada saat ...

"Udah bangun lo?" Putri menatap ke arah laki-laki yang menatap nya balik.

"Kak Asa?"

"Hm. Ini tempat istirahat arena."

Putri mengerjapkan mata nya, melirik ke segala arah. Banyak botol alkohol di tempat ini, bahkan bau nya saja sudah seperti pengharum ruangan. Dan jangan lupakan rokok batangan dimana-mana.

"Ini beneran kak Asa? Anak nya ustadz Kamal?" Tanya Putri, memastikan bahwa penglihatan nya tidak salah.

"Lo ngapain ke arena?" Bukan nya menjawab pertanyaan Putri, Asa malah melemparkan pertanyaan balik pada-Nya.

"Gue gak sengaja kesini kak," Bohong. Apa yang di katakan Putri hanya alibi saja. Kisah asli nya, Putri mengikuti Asa dari belakang. Hingga sampailah mereka di tempat ini.

"Lo pingsan gara-gara Yuda gak sengaja hampir nabrak lo. Lo bodoh apa gimana? Udah tau arena malah nekat berdiri dekat jalan," Putri menatap Asa tidak percaya. Pasalnya ini adalah pertama kali nya Putri mendengar ucapan terpanjang Asa.

"Maaf kak ... Lagian gue gak tau kalau ada mot---"

"ASA!"

Pintu ruangan ini terdobrak. Munculah dua pasangan suami-istri dengan tatapan amarah nya.

"Kalian berdua bagaimana bisa berada di tempat haram seperti ini?" Asa hanya diam, begitupun Putri. Putri telalu blank untuk mencerna semua ini.

"Astaghfirullahalazim, kalian berdua harus bertanggung jawab atas perbuatan kalian! Mau tidak mau, kami harus menikahkan kalian berdua."

Asa mendongak 'kan kepala nya menatap ke arah uma nya yang tengah menahan air mata, entah mengapa membuat hati Asa terkikis melihatnya.

"Putri!" Kedua orang tua Putri mendekati anak gadis satu-satu mereka. Mereka memperhatikan anak mereka dari ujung ke ujung, walau tidak ada yang berbeda, tapi hati mereka juga terkikis melihat anak gadis nya berduaan di tempat haram seperti ini dengan laki-laki.

Walau Putri bar-bar, gadis itu tidak pernah masuk ke dunia malam yang bobrok seperti ini. Ini pertama kali nya kedua keluarga kecewa dengan anak sulung dan tunggal mereka.

"Bagaimana Santika? Setuju kalau mereka di nikahkan?" Santika-ibunda dari Putri-mengangguk setuju.

"Alhamdulillah kalah begitu, pernikahan mereka harus sesegera mungkin. Asa ... Kali ini kamu buat uma kecewa."

Tamparan keras terdengar nyaring di ruangan ini. Asa baru saja mendapatkan tamparan dari Jule, uma nya Asa.

"Pernikahan kalian akan berlangsung bulan ini."

+++
To be continue...

Asahirul Jamil


"Hm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm."


Putri Azzahra as OC

"Kak Asa! Kalau kita wink, nafas kita berhenti loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Asa! Kalau kita wink, nafas kita berhenti loh."

Another Side My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang