19. Kantor Asa

90 10 6
                                    

Putri duduk di depan televisi sembari menonton berita. Kalau Asa tengah bekerja di dalam kamar. Awan masih dirumah Jinan, Asa sudah menyuruh Jinan mengantarkan nya kesini, tapi Jinan bilang akan mengantar Awan jam tiga sore. Jadilah hanya mereka berdua di rumah.

Sedang asik menonton berita, Bel pintu berbunyi. Putri mengambil jilbab yang langsung pakai, lalu memakainya. Setelah itu dia membuka pintu rumah.

"Halo selamat pagi menjelang siang mbak, saya dari perusahaan motor dan mobil, mengantarkan motor ninja dan motor scoppy di depan," Kata orang tersebut.

"Motor? Bentar mas, saya tanya suami saya dulu ya," Mas-mas itu mengangguk.

"KAK ASA! ADA SELLER MOTOR DATANG!" Teriak Putri. Mas-mas itu tersenyum dengan tertekan mendengar teriakan Putri yang nyaring.

"Ngomong-ngomong mas, motornya atas nama siapa?" Tanya Putri pada mas-mas seller motor tersebut.

"Yang scoppy atas nama Putri Azzahra, kalau yang ninja atas nama Asahirul Jamil. Yang pesan satu orang, bapak Asahirul. Apa benar ini rumah nya?" Putri mengangguk.

"Tunggu suam---"

"Sudah datang pak?" Mas-mas itu mengangguk. Asa datang dengan rambut yang masih basah, sepertinya dia baru selesai mandi. Dan parahnya, dia langsung merangkul Putri.

"Sudah, silahkan di tanda-tanganin ya, motor nya akan kami turun 'kan sekarang," Asa melepas rangkulan nya pada Putri, lalu menandatangani kertas penerima itu. Setelah itu, mas-mas itu langsung pergi dan menurun 'kan motor itu bersama rekan nya. Asa dan Putri hanya melihat dari pintu.

"Kak Asa beliin aku motor?" Asa menoleh, lalu mengangguk.

"Jangan numpang terus, bisa pakai motor kan?"

"Iya bisa, kak."

"Apa?"

"Kenapa gak beli motor biasa? Malah beli motor ninja," Asa diam, "lebih suka aja," Jawab Asa setelahnya.

Beberapa menit menunggu, akhirnya kedua motor tersebut sudah turun, tapi belum masuk ke bagasi.

Mas-mas itu kembali menghampiri Asa dan Putri, ia menyerahkan kedua kunci.

"Itu kunci nya pak,"

"Ok, terimakasih."

Mas-mas itu mengangguk, lalu pergi dari sana bersama rekan-rekan nya. Asa mendekat kearah motor nya, lalu menyalakan. Asa berniat memasukkan motor nya ke dalam bagasi.

Putri menutupi pipi nya yang terasa panas dengan kedua tangan nya. Ia menatap Asa yang mau menyalakan motor ninja nya, dengan penampilan yang berdamage bagi Putri. Rambut masih setengah basah, kaos putih, jeans dan celana jeans.

"Put, mau nyoba motor baru gak? Sekalian beli kado nikah buat Jaka."

"Hm ... Boleh deh, tapi kak Asa keringin rambut dulu, nanti bau. Aku juga mau mandi," Setelah mengucapkan hal itu, Asa terlihat mengangguk menyetujui perintah Putri.

Putri masuk kedalam rumah untuk mandi, sedangkan Asa memasukkan kedua motor itu kedalam bagasi.

Asa mengeringkan rambut nya, Putri masih mandi di dalam kamar mandi. Karena memang Wanita lebih banyak proses nya dalam hal mandi, jadi Asa menunggu sekitar setengah jam saat Putri mandi.

"Kok gak keluar-keluar?" Tanya Asa yang keheranan sambil menatap ke pintu kamar mandi.

Tiba-tiba ponsel nya berdering, panggilan tersebut dari salah satu patner pembuat lagu, yaitu Danny.

"Halo Dan, ada apa?"

"Gue udah selesai ngerjain soundtrack buat lagu nya, lo kesini deh buat chek, sistem lagi eror, jadi gue gak bisa ngirim lewat file,"

Another Side My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang