5. Cheessy

112 14 6
                                    

"Mana?"

"Di depan, kak, Awas!"

"Apa sih!" Asa malah semakin menambah kecepatan mobil nya. Putri tersentak kaget dengan kecepatan mobil milik Asa yang tiba-tiba.

"Kak kalau mau mati jangan ngajak-ngajak," Protes Putri pada Asa. Asa hanya diam acuh mendengar protesan Putri.

"Kak Asa mirip itu deh, diam menjadi anak ustadz, bergerak berkeliaran di dunia arena."

"Terus?"

"Kak!"

"Berisik."

Putri akhirnya diam, dan memilih untuk menatap lurus keluar jendela.

"Tadi lo gak lihat ada bayangan kak?" Tanya Putri. Asa menggeleng menjawab nya.

"Halusinasi."

Putri mengangguk paham, sepertinya memang halusinasi pasalnya dia sekarang masih hidup dan aman.

"Kak gak ada niatan mau turunin kecepatan mobil nya gitu?"

"Cerewet. Tenang aja, ada gue," Balas Asa.

Jantung Putri berdetak dengan cepat, sejak kapan Asa menjadi cheessy seperti ini. Kan dia baper, memang akhir-akhir ini Asa seperti salah makan.

"Tumben,"

Putri menoleh kearah Asa dengan cepat, "apanya?" Balas Putri.

"Gak ngomong,"

"Tadi disuruh diam, gue bawa ke sungai juga lo kak!" Asa mengelus dagu nya dengan tangan kiri nya dan satu tangan nya lagi fokus nya menyetir.

Putri tidak tahu di balik tangan yang mengelus dagu, terdapat senyum tipis milik Asa.

"Kak, gue mau nanya deh. Kenapa lo diam aja pas kita mau di nikahin, lo gak ngapa-ngapain gue kan waktu itu?"

"Percuma," Jawab Asa.

"Apanya yang percuma?" Asa mengubah posisi tangan nya, kini tangan kiri nya sedang fokus menyetir lalu tangan kanan nya mengelus dagu.

"Uma gak mungkin percaya,"

"Belum di coba udah buat kesimpulan duluan, ck!"

Asa melirik kearah Putri dengan smirk nya, walau terlihat aneh di mata Putri.

"Lo gak mau nikah sama gue?" Tanya Asa dengan suara deep nya, mana di tatap Asa beberapa detik dan smirk yang masih menempel pada pria itu.

Oh apa ini beneran Asa? Asa pas siang sama malam beda banget, kerasa beda nya. Wah, is the another side of Asa.

"Kak, lo salah makan deh kayaknya," Asa mengacuhkan pundaknya.

"Kita pulang."

Akhirnya momen yang ditunggu oleh Putri, adalah pulang. Jantung nya benar-benar tidak dalam kondisi yang baik-baik saja akibat Asa. Asa mode malam sangat meresahkan.

"Kak, pertanyaan terakhir deh," Ucap Putri. Asa membalasnya dengan deheman.

"Awan kok gak tinggal bareng Uma?" Asa diam dengan pertanyaan Putri. Cukup lama Asa diam hingga akhirnya... Putri angkat bicara.

"Kalau kak Asa gak mau cerita, boleh kok."

Putri diam, begitu Asa. Keadaan kembali canggung dan sepi, seliran angin malam mulai menusuk ke tubuh Putri, Putri pun langsung menutup jendela Mobil.

===

"Assalamu'alaikum, selamat pagi kak Asa!" Sapa Putri setelah shalat subuh ke Asa. Asa yang masih pakai koko dan peci menatap datar Putri.

Another Side My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang