Hari sabtu. Hari yang di nanti-nanti oleh seluruh perkerja kantoran, karena hari libur. Begitupun dengan Asa dan Putri yang libur, tapi sayangnya Awan harus harus ke rumah Jinan untuk terapi tambahan. Harusnya di rumah sakit, tapi rumah sakit sedang tutup.
"Kak Asa aku ikut antar Awan ya?" Tawar Putri.
"Gak perlu."
Putri menatap Asa dan Awan yang sudah masuk ke dalam mobil dengan kerucutan di bibir. Harusnya dia ikut mengatar Awan terapi tambahan, tapi sayangnya Asa tidak membolehkan nya.
Beberapa menit lama nya Putri menunggu Asa pulang, karena bosan. Putri mulai belajar memasak kue dengan video sebagai resep nya.
Baru setengah adonan, bel pintu berbunyi. Mau tidak mau, Putri meninggalkan kegiatan nya yaitu memasak kue kering. Karena takut itu orang asing, Putri mengintip sedikit ke luar jendela, dan untung saja aman. Hanya Jaka dan juga ibu dokter yang akan menjadi calon istri Jaka.
"Assalamu'alaikum Put," Salam Jaka dan Abel secara bersamaan.
"Waalaikumsalam. Udah ada cemestry aja nih, ayo masuk dulu!"
"Eh jangan, kita cuman mau ngasih ini doang," Abel menyerahkan dua kotak pada Putri. Yang satu berwarna pink dan satu lagi berwarna abu.
"Waduh apa ini?"
"Itu pakaian buat bridesmaid," Kata Abel.
"Pasti kemauan nya tante Uyun nih? Keren pakai bridesmaid. Satu nya lagi buat kak Asa 'kan?" Jaka mengangguk, tumben Jaka jadi pendiam. Biasanya dia akan cerewet.
"Iya buat Asa, Asa dimana Put?" Tanya Jaka. Akhirnya pria itu angkat bicara.
"Kak Asa lagi antar Awan buat terapi tambahan."
Jaka mengangguk, lalu Abel menyambar. "Kalau gitu, kita pergi dulu ya. Mau pesan cincin,"
Putri mengangguk, lalu mempersilahkan mereka yang mau pergi. Setelah itu Putri menutup pintu dan kembali ke adonan nya yang setengah jadi.
"Enak banget nikah nya pakai bridesmaid, gue mah apaan? Ijab qobul doang," Kata Putri dengan lirih.
"Mau?" Suara berat membuat Putri terkejut.
"Kak Asa kapan pulang? Suara mobil nya kok gak kedengeran?" Tanya Putri dengan beruntun.
"Baru pulang, mobil nya titip di rumah Jinan. Tadi pakai motor ninja nya Jinan dulu," Jawab Asa dengan rinci.
"Ih seru tuh,"
Satu alis Asa terangkat, Putri kembali melanjutkan ucapan nya. "Seru kalau night drives pakai motor,"
"Mau?"
"Mau dong!" Ucap Putri dengan semangat, Asa mengangguk. Lalu perhatian pria itu jatuh kepada dua kotak yang berada di atas meja makan.
"Itu isi nya pakaian bridesmaid. Kak Asa pengiring nya kak Jaka, aku mbak Abel nya."
"Oh, tawaran gue tadi kapan lo jawab?"
"Yang mana?" Jawab Putri.
"Mau resepsi gak? Kalau mau gam---" Putri menutup mulut Asa dengan kedua tangan nya.
"Stt, nggak perlu, gak usah. Yang penting sah," Kata Putri.
Putri yang menyadari tangan nya masih menempel di mulut Asa, mulai melepaskan nya.
"Maaf kak, astaghfirullah reflek."
"Hm," Asa mengelus leher bagian belakang nya, karena merasa malu dan canggung. Begitupun Putri. Hingga bau tidak sedap mengalihkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side My Husband
FanficPutri yang bertekad hijrah dimulai dengan les mengaji kepada ustadz Kamal. Eh malah nikah sama anak nya ustadz Kamal yang dingin nya melebihi kutub utara. Yang membuat Putri terkejut adalah anak nya ustadz Kamal ini suka berkeliaran di dunia malam...