Dua Rupa Menghanyutkan

341 47 0
                                    

" Terlihat begitu lugu..."

" Apa katamu? Keluguannya itu, bisa menurunkan posisi kita."

" Menurunkan posisi kita? Sejak dirimu melahirkan anak bungsu mu itu. Untuk yang ke 4 kalinya. Posisi kita sudah benar-benar turun."

" Hahhh...!! Engga, aku gak akan biarin hidup wanita itu bisa tenang saat nanti menginjakkan kaki dirumah ini."

" Tunggu aja.."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Saidahthul Jannah.
Adalah seorang wanita yang berhasil mencuri hati seorang Gus Syam, anak pertama dari Abah dan Umi yaitu saudara lelaki pertama Albhi. Umi dan keluarga biasa memanggilnya Jannah. Ka Jannah dan Gus Syam sudah dikaruniai 3 anak perempuannya yang bernama Raisya yang kini sudah berusia 7 tahun, Irma berusia 3 tahun, dan Haira anak bungsunya yang baru menginjak usia 5 bulan. Mereka nampak bahagia atas karunia itu namun, tidak dengan Umi. Umi sangat mengharapkan seorang cucu laki-laki dari pernikahan keduanya tapi sampai sekarang belum bisa terwujud. Hal itu, membuat Ka Jannah merasa sangat tidak suka dengan kehadiran Asna nantinya dalam keluarga mereka yang di percaya Umi akan lebih bisa memberikannya seorang cucu laki-laki. Dirinya sebagai manantu pertama pastinya akan merasa tersaingi. Begitu juga dengan iparnya.

Sarah Sadave.
Adalah menantu kedua di keluarga itu, yang merupakan seorang istri dari Gus Rayan yaitu anak kedua dari Abah dan Umi. Mereka sudah di karuniai 4 anak perempuan. Dengan masing-masing berjarak 2-5 tahun. Dan anak paling sulungnya yaitu bernama Sa'adah yang kini masih berusia 5 tahun serta bayi mereka yang baru saja lahir dan kini sudah genap 1 bulan usianya. Ka Sarah begitu dekat dengan Ka Jannah hingga disaat keduanya sedang berjalan bersama, bagaikan rembulan yang dibelah 2. Ka Sarah, juga sama dengan Ka Jannah. Hingga saat ini Ia belum bisa mewujudkan keinginan Umi untuk memberikannya seorang cucu laki-laki. Dan itupun membuat Ka Sarah juga merasa tidak suka disaat Umi memberlakukan Asna dengan begitu lembut. Berbeda disaat dengan dirinya maupun Ka Jannah.

‘‘ Mungkin, jika Umi tidak membedakan ketiganya. Rasa benci ini tidak akan muncul..

Kedua suami mereka memiliki sifat yang begitu lembut, Gus Syam dan Gus Rayan selalu menyuruh istri mereka untuk sabar. Albhi, begitu dekat sekali dengan semua keponakannya itu tanpa terkecuali, Albhi kini berarti sudah memiliki 7 keponakan perempuan yang lucu-lucu. Mereka semua selalu datang kepada Albhi untuk diajari mengaji.

" Satu-satu dulu ya..." Ujar Albhi.

Tenang saja, sebentar lagi. Akan ada seorang wanita yang akan membantu dan menemani mu mengurus keponakan-keponakan mu ini, haha. Sebelum kau akan mempunyainya sendiri.

---------------------------------------------

Di halaman pesantren.

" Assalamu'alaikum , Albhi.."
Ucap Asna datang menghampiri Albhi yang sedang berdiri menatap dedaunan.

" Wa'alaikumsalam.." Jawabnya, menoleh dan langsung tertunduk sembari tersenyum.

" Apa boleh aku tanya?" Ucap Asna.

" Iya Asna.." Albhi mempersilahkan.

" Kalau kita udah nikah nanti. Kita bakal tinggal dirumah sendiri kan? Berdua aja kan? Albhi, gak sama kakak-kakak ipar kan?"

Asna menanyakan hal itu dengan ekspresi yang begitu panik dan sangat lucu. Hal itu membuat Albhi tersenyum dan langsung menjawabnya.

" Kita semua tinggal di satu rumah yang sama." Jawab Albhi, dan membuat Asna begitu kaget.

" Yang bener aja Bi, " Keluh Asna.

" Memangnya, ada apa Asna? " Tanya Albhi.

" Dua kakak iparmu, kayaknya galak deh.." Kata Asna dengan suara berbisik.

Albhi kembali tersenyum dan mencoba menahan tawanya itu. Albhi menjelaskan bahwa kedua kakak iparnya itu tidak begitu galak seperti apa yang Asna lihat dan pikirkan. Tetapi, Asna tetap merasa takut jika nanti berada di satu rumah yang sama dengan keduanya.

" Kamu tenang aja Asna, mereka gak akan makan kamu. Mereka bakal baik sama kamu, Insya Allah." Albhi berusaha menenangkan pikiran Asna terhadap kedua kakak iparnya itu.

Melihat raut wajah Asna yang begitu gelisah, Albhi kembali bertanya dan mengatakan.
"Suka anak kecil?"

" Tergantung anak kecilnya sih, tapi aku suka banget sama yang unyu-unyu. Hehe, emang kenapa Bi?" Ucap Asna bertanya.

" Nanti kamu akan tau sendiri. Aku pergi dulu ya. Masih ada urusan. Assalamu'alaikum.."

Albhi pergi dengan mengucap salam sembari tersenyum. Hal itu membuat Asna merasa penasaran apa yang Albhi maksud. Tiba-tiba datanglah Juhailyah menghampiri Asna.

" Hey , Hasna..!!" Serunya datang.

Asna menoleh dan sedikit mengambil langkah mundur saat Juhailyah mendekat. Juhailyah langsung terheran melihat itu.

" Kenapa kau ini? Apa muka ku seperti hantu? Dekatlah sini, aku bukan termasuk dalam golongan sayton itu.." Ucap Juhailyah.

" Golongan Sayton?" Tanya Asna.

" Mhuty itu namanya. Songong sekali dia itu. Kau liat hari itu, dia menggibahi mu. Katanya kau ini tidak pantas menjadi istri Gus Albhi. Yang cocok menjadi istri Gus Albhi itu cuma dia. Memang Sayton anak itu." Kata Juhailyah dengan cepat.

Asna hanya tersenyum.

" Apa benar, kau ini calon istri Gus Albhi. Mimpi apa dirimu?" Kata Juhailyah terheran.

" Ayah ku yang bawa aku kesini. Sebelumnya aku udah punya pacar. Tapi karena keputusan itu, aku tinggalkan dia dan datang kesini." Jawab Asna.

" Ooo seperti itu rupanya. Kau tau e? Banyak yang ingin menjadi istri Gus Albhi disini. Tetapi tidak jika menjadi menantu Umi." Ucap Juhailyah dengan nada yang keras.

" Kenapa?" Ucap Asna bertanya.

" Karena ..."

" Hasna.. " Panggil Ustadzah Dewi menghampiri dan memotong perkataan Juhailyah.

" Iyaa, ustadzah.." Jawab Asna.

" Ah, Ustadzah ini yang benar saja. Saya lagi berbicara jadi terpotong." Ucap Juhailyah.

Ustadzah menggeleng dan berkata kepada Asna. " Kamu di minta datang menghadap Umi."

Belum selesai mendengarkan perkataan Juhailyah. Asna langsung segera pergi untuk menghadap Umi. Dalam dirinya sebenarnya sangat penasaran dengan alasan yang Juhailyah katakan tadi. Tapi sudahlah, bisa lain kali.






Penakluk Iman & Hati ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang