Malam Nisfu Syaban

394 31 0
                                    

••• Allah SWT melihat kepada hambanya di malam nisfu sya'ban, Allah SWT mengampuni dosa semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang sedang berseteru dengan saudaranya •••

" Buku apa ini Albhi?"

Albhi membuka satu buku di antara banyaknya buku yang ia bawa turun. Asna dan semua keponakan Albhi hanya terduduk diam mengelilingi Albhi.

" Ada yang tau nanti malam apa?"

Semua keponakan Albhi saling menoleh satu sama lain. Mereka bingung ingin menjawab apa. kemudian, dengan polosnya Asna menjawab.

" Malam Jumat?"

Albhi tersenyum mendengar jawaban Asna. Itu tidaklah salah, tapi bukan malam itu yang Albhi maksud. Lalu malam apa?

" Oke sebelum ammu kasih tau. Ammu minta keponakan - keponakan ammu yang cantik-cantik ini sebutkan nama-nama 12 bulan Hijriyah dalam Islam. Ayo!"

" Iyaa ammu.."

Di mulai dari Raisya, mereka semua mulai menyebutkannya dengan bersama-sama.

" Muharam , "

" Shafar, "

" Rabiul awal, Rabiul Akhir, "

" Jumadil awal, Jumadil akhir, Rajab, "

" Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulqadah,"

" Dzulhijjah!!!!" Seru Zaira. 

Asna tersenyum dan begitu terpukau, matanya sampai berkaca-kaca mendengar semua keponakan Albhi secara bersama dan bergantian menyebutkan nama-nama bulan itu.

" Nah, sekarang ammu tanya sama Zaira. Bulan ke delapan Hijriyah itu apa?"

" mm.. Shafar!"

" Bukan Shafar Zaira. Tapi Syaban."

Irma langsung menegur kesalahan Zaira. Maklum, mungkin Zaira masih oleng karena terlalu lama berdiri di atas sofa.

" Benar kata Irma. Bulan kedelapan Hijriyah adalah bulan Syaban. Dan bulan ini sudah masuk bulan kedelapan Hijriyah. Bulan apa tadi?"

" SYABAN..."

" Pintar.. "

Asna hanya menyimak. Tapi Asna sangat tenang dan menyukai suasana ini. Kemudian Asna pun bertanya soal pertanyaan awal Albhi tadi.

" Albhi, lalu malam
apa yang kamu maksud?"

Kemudian, Albhi pun menjawab seraya menjelaskan kepada istri dan semua keponakannya itu.

" Biar ku beri tau.."

" Ada suatu malam ketika rasulullah sedang
shalat, beliau bersujud sangat panjang dan lama, sehingga Siti Aisyah menyangka bahwa Rasulullah telah diambil. Karena curiga maka Aisyah pun menggerakkan telunjuk Rasulullah dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai shalat beliau berkata “Hai Aisyah engkau tidak dapat bagian?" Lalu Aisyah menjawab “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak karena engkau bersujud begitu lama." Siti Aisyah menyangka Rasulullah telah tiada. Lalu, Rasulullah bertanya kepada Aisyah. “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini?”  “Rasulullah yang lebih tahu” Jawab Aisyah."

" Memang malam apa Albhi?" Tanya Asna.

" Rasulullah pun menjawab. ‘‘Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan
menyingkirkan orang-orang yang dengki."

" Malam Nisfu Syaban?" Tanya Asna lagi.

" Iyaa Asna, malam ini sudah memasuki pertengahan bulan Syaban. Ada beberapa amalan yang bisa kita kerjakan pada malam Nisfu Syaban. Di antaranya, berpuasalah pada siang hari dan perbanyak shalat di malam hari." Albhi menjawab dan menjelaskan.

" Mengapa Ammu tidak berpuasa?"
Tanya Irma.

" Ammu baru saja menikah kemarin. Ammu tidak sempat untuk berpuasa. Seharusnya ammu yang bertanya pada kalian. Mengapa keponakan ammu tidak ada yang berpuasa?" Jawab Albhi.

" Itu adalah Sunnah bukan? Kami pun lupa ammu. Kalian semua sibuk dengan urusan yang lain. Jika nenek mengizinkan kami keluar. Pasti seru! Kami akan melihat mu menikah saat itu." Jawab Sa'adah.

Ini yang masih menjadi sebuah pertanyaan dalam benak Asna. Mengapa semua keponakan Albhi tidak diizinkan untuk keluar rumah. Bahkan untuk menghadiri pernikahannya dengan Albhi. Asna ingin bertanya kepada Albhi tapi ia hanya terdiam saat itu.

" Kalau begitu, malam nanti. Kalian semua ikut dengan ammu dan bibi. Kita akan mengerjakan shalat dan berdoa bersama-sama. Oke?"

" Siappp ammu!!"

Asna tersenyum. Tapi tiba-tiba ada hal yang membuatnya melirik ke satu arah. Apa? Ada sebuah tatapan yang menyorot ke arahnya. Zaira, dirinya sepertinya masih sangat penasaran dengan Asna. Zaira menatap Asna dengan mengerutkan keningnya itu. Kedua tangannya menyangga di dagu. Asna yang melihat itu langsung menaikan satu alisnya seakan bertanya ada apa. Kemudian Zaira tersenyum.

" Asna sangat cantik." Ucap Zaira.

Semuanya menoleh ke arah Zaira termasuk Albhi. Kemudian sorotan mata mereka beralih ke arah Asna. Asna hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.



Perbanyak amalan di malam Nisfu Syaban! Insya Allah, yang kuasa akan mempermudah urusan mu. Insya Allah..















Penakluk Iman & Hati ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang