Keputusan Ayah ( 2 )

440 54 6
                                    

Di sebuah pasar.

Berjalan terburu-buru dengan membawa tas belanjanya. Sore ini, Asna di perintahkan Ayahnya untuk belajar berbelanja ke pasar sendiri tanpa bantuan Bibi atau orang lain. Aku sangat tidak suka ini, tapi apa yang tidak jika bukan demi ayah. Ujarnya dalam hati.

" Hih..."

Asna begitu kesal, sampai apel jatuh pun, bukannya ia ambil malah ingin ia injak - injak. Amarah ini hanya sementara, tapi kau ingin menghancurkan satu buah apel dengan amarah yang sementara itu?

" Tunggu..."

Seorang pria menghentikan Asna yang ingin menginjak apelnya itu. Pria itu tiba-tiba datang entah darimana langsung mengambil apel yang berada tepat di bawah kaki Asna. Asna kaget, Ia langsung menurunkan kembali kakinya yang terangkat itu ke lantai dengan wajah heran. Pria itu berdiri kemudian berkata pada Asna.

" Kamu liat ibu-ibu disana.."

Pria itu menyuruh Asna melihat seorang ibu-ibu yang terduduk di pojok pasar dengan pakaian yang kumuh sedang meminta-minta.

" Iya Gue liat, kenapa?"

" Buat beli satu apel ini aja Ibu itu harus mikir dulu. Terus kamu? Mau injek apel ini?"

" Terserah gue lah, gw beli itu juga pake duit gue bukan duit Lo ataupun Ibu itu. Kenapa Lo sewot?"

" Jika sedang kesal lebih baik jangan dulu keluar. Assalamu'alaikum.. "

Pria itu menaruh apel Asna di atas meja pasar. Dengan tidak mengatakan apa-apa. Pria itu langsung pergi begitu saja. Asna terlihat begitu kesal tapi dirinya juga menyadari bahwa itu memang hal yang salah. Asna meminta penjual untuk membungkusnya 1 kresek apel. Ia berjalan ke arah ibu-ibu yang pria itu tunjuk tadi. Dan memberikan apel itu padanya.

Hah... Masya Allah Asna.

' menggeleng sambil tersenyum dari kejauhan. Itulah yang ku lakukan saat itu..'

••• Bersyukurlah atas apa yang kau punya. Lihat lah orang dibawah mu. Bahkan rasa syukur mereka lebih besar darimu yang berpunya •••

Sesampainya dirumah. Ayah sudah menunggunya di depan pintu. Dengan raut wajah yang merasa bangga. Putri cantiknya ini akhirnya bisa berbelanja ke pasar sendiri.

" Gimana? Bisa kan?"

" Orang-orang pasar ngeselin yah.."

Ucap Asna langsung memasuki rumahnya. Haha, Ayah hanya menggeleng sambil tersenyum.

Di kamar Asna.

" Ngeselin banget si cowok di pasar tadi. Ikut campur aja sama urusan orang. Hissh.. bisa stres gue hidup ma orang kaya dia. Apa - apa di ceramahin.. hah.. "

Di saat Asna sedang memainkan handphonenya, tiba-tiba Ayah datang memasuki kamar. Asna kaget dan langsung terduduk tegak.

" Ngapain?" Tanya Ayah.

" Gak ada.."

" Nanti malam ada yang mau datang. Kamu siap-siap. Pakai baju yang sopan.."

Ayah memberitahu bahwa nanti malam akan ada yang datang kerumah. Ayah menyuruh Asna untuk bersiap dan mengenakan pakaian yang sopan. "Haha, Asna.. yang sopan ya.."

Saat Ayah meninggalkan kamar.
Terdapat notice dari ponsel Asna.

mm, Gini aja bagaimana tu Rafka???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mm, Gini aja bagaimana tu Rafka???

••• Jangan membuat masalah yang hanya bisa merugikan dirimu sendiri •••

" Aku tau siapa itu.."

" Ah.. kenapa si, Ayah harus main jodoh - jodohan segala. Kuno banget pemikirannya."

" Lagian siapa lagi cowoknya."

" Pake segala harus sopan. Hah."

Gadis ini sangat lucu jika sedang kesal. Ayo bukalah lemari mu Asna. Kira-kira pakaian sopan menurut Asna pakaian yang seperti apa ya? Haha.

________________
Penakluk Iman & Hati

Penakluk Iman & Hati ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang