Kisah III

345 29 0
                                    

••• Betapa sayangnya engkau kepada hamba mu ya Allah. Hingga kau hilangkan semua hal yang pernah membuatnya lupa kepada mu •••


Di rumah.

Keduanya duduk di atas sofa. Entahlah, mereka berdua sepertinya sangat suka meminum kopi dan membaca koran.

" Assalamu'alaikum.. "

" Wa'alaikumsalam.. "

Ka Jannah dan Ka Sarah langsung menoleh sembari menjawab salam dan langsung berdiri. Sambil berdiri dan membenahi cadarnya. Sarah dan Jannah terkejut melihat kehadiran semua anggota keluarga termasuk adik ipar dan ayahnya itu. Ini momen langka.

" Ada apa? "

" Entahlah.. "

Bisik keduanya sembari memberikan senyuman kepada semua yang datang.

" Jannah.. Buatkan minum. "

" Baik Umi.. "

Semuanya duduk di atas sofa. Umi, Abah, Ayah Asna, Asna, Albhi dan kedua saudara lelakinya berserta semua keponakannya. Mereka semua menampakkan muka yang begitu berseri. Ka Sarah hanya berdiri dengan perasaan heran melihat ini. Dalam benaknya mungkin bertanya ada apa.

" Bantulah Jannah di dapur Sarah.. "

" Mm.. iya Umi.. "

Di dapur.

Kedua wanita bercadar ini nampak kesal rupanya. Ayolah kerjakan pekerjaan mu dengan hati yang ikhlas. Apa susahnya membuat teh dengan beberapa hidangan? Apalagi melihat adik iparnya itu sedang diperlakukan layaknya tuan putri di depan. Jelas menimbulkan hawa panas diantara keduanya. Sedangkan, mereka berdua bagaikan budak yang diperintahkan untuk membuat teh untuk para tamu. Menurut ku tidak, ini adalah tugas seorang menantu pada umumnya..

" Ini mudah.. Tapi aku sangat kesal. "

" Sebenarnya ada apa mereka semua datang kerumah. Tumben.. "

" Bantulah aku membuat teh Sarah.. Tak ada gunanya kita bermain logika sekarang!"

" Hah.. Iya kak.. "

Kembali ke ruang tamu.

" Ayah.. Bolehkan aku
meminta sesuatu? "

" Apapun itu sayang. Katakanlah.. "

" Menginap lah disini sampai aku melahirkan cucu mu nanti. "

Semua orang terkejut mendengar permohonan Asna kepada Ayahnya. Menginap untuk beberapa hari bukanlah sebuah masalah. Tapi 9 bulan 10 hari untuk menginap di rumah besan? Yang benar saja Asna. Itu hal yang mustahil untuk ayahmu bisa menurutinya.

" Asna.. Ayah tidak bisa."

" Ayah.. Aku mohon.. "

" Ayah akan menginap untuk beberapa hari disini. Tapi menunggu sampai kamu melahirkan bayi itu. Ayah tidak bisa."

" Ayah tega sama aku? "

Penakluk Iman & Hati ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang