Jika sebuah keputusan dibuat untuk tujuan dan hal yang baik. Lalu kenapa tidak? Tapi, sebuah keputusan yang baik itu telah membuatnya harus meninggalkan seseorang yang ia cintai. Dan keputusan itu telah membuat seseorang itu kehilangan semangat dalam hidup. Tak salah jika hal itu membuatnya sedikit melawan. Mm ya..
Pagi Hari yang cerah.
Di sebuah sekolah menengah atas.Semua orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Dan kedua pasangan ini seperti biasa, hanya berdua dan berduaa...
" Sayangg, kamu kenapa murung gitu?"
" Aku gpp kok.."
" Terus, kenapa keliatan gak semangat gitu? Kamu natap aku aja engga!"
Asna terlihat begitu tidak semangat hari ini. Dirinya lebih banyak melamun dan tidak memandang wajah pacarnya itu sama sekali. Jelas itu membuat Rafka bertanya-tanya. Rafka adalah pendengar cerita yang baik, setiap Asna ada masalah pasti Rafka siap mendengarkan. Dan tentunya bisa membuat Asna menjadi lebih tenang.
" Masih gak mau cerita?"
Asna menoleh dan menatap wajah Rafka dengan ekspresi berkaca-kaca. Matanya seperti bendungan air yang ingin jebol. Ada apa ini? Rafka makin heran.
" Ehh.. kok nangis..?"
" ..egh.. sayanggg.. "
Asna menangis tersedu-sedu sambil memeluk tubuh Rafka dengan erat. Rafka semakin bingung apa yang sebenarnya terjadi pada gadis cantiknya ini. Rafka hanya bisa membalas pelukan pacarnya itu sembari bertanya..
" Kenapa sayang? "
" Ayahh... "
" Ayahh kamu kenapa? "
" Ayah jodohin aku.."
Rafka kaget bukan main. Ia sangat tidak suka mendengar ini. Bagaimana bisa Ayah Asna menjodohkan Asna dengan pria lain. Rafka merasa tidak terima akan itu. Ia langsung mendorong tubuh Asna dari pelukannya.
" Maafin aku..."
Asna menangis tersedu-sedu sembari meminta maaf berulang-ulang pada pacarnya itu. Asna tak banyak bicara dirinya hanya menangis.
" Maaf? Buat apa? Kamu gak perlu minta maaf kalo kamu gak terima sama perjodohan itu.."
" Tapi.. aku gak bisa bantah apapun keputusan Ayah.. "
Dan itu artinya Asna secara tidak langsung menerima perjodohan itu. Dan pastinya akan mengakhiri hubungannya dengan Rafka. Rafka benar-benar marah. Ia tetap tidak terima akan itu. Ia memaksa Asna untuk menolak perjodohan itu demi dirinya.
" Kamu tega ninggalin aku?"
Asna hanya menggelengkan kepalanya dengan air mata yang terus menetes.
" Kamu cuma punya aku sayang..
CUMA AKU! "" Siapa?? Siapa cowoknya?"
" Aku belum tau sayang..."
Rafka sebenarnya tau jika ini sudah menjadi keputusan Ayah Asna. Ia tau betul bagaimana jika Ayah Asna sudah mengambil keputusan. Tidak ada yang bisa menghalanginya. " Huuffhh.."
••• senyum itu ibadah •••
Disebuah tempat yang rimbun.
Bagaikan rembulan di malam hari. Mukanya nampak begitu bersinar. Pandangan matanya menandakan betapa lembut dirinya. Berjalan dengan santai sambil menundukkan kepalanya di saat ada kaum kaum hawa yang lewat.
Wahhh, siapa ini?
' Aku hanya dapat melihat indahnya rembulan di malam hari. Bahkan keindahan wanita di dunia pun belum pernah ku lihat selain Ibu dan istriku nanti pastinya..'
' Aku masih menunggu mu gadis kecil. Dimana sekarang engkau berada? Pasti dirimu sudah bisa berdandan sekarang. Aku harap yang terbaik untukmu.'
' Semoga Allah mempertemukan
ku dengan mu lagi .. '________
Penakluk Iman & HatiPenulis : Fitri Rahmadani
KAMU SEDANG MEMBACA
Penakluk Iman & Hati ( END )
RomancePenakluk Iman & Hati ( sudah di bukukkan ) BAGAIMANA JIKA SEORANG WANITA BEBAS, DI JODOHKAN DENGAN SEORANG ANAK DARI KELUARGA YANG TEKUN DALAM AGAMA? SERTA DIJADIKAN HARAPAN SATU-SATUNYA UNTUK MEMBERIKAN KETURUNAN LAKI-LAKI?? " Aku harus rela dan...