"kau tidak perlu menahan diri! aku siap!" ujar Naruto lantang, kini ia sudah menghadap kearah Sasuke dengan tangannya yang terbuka lebar bermaksud untuk menyerahkan dirinya pada Sasuke
".... baiklah" jawab Sasuke
Tangan porselin itu bergetar ragu saat hendak memegang tubuh Naruto yang terbuka dengan sangat lebar kepadanya itu, ini adalah saat saat yang sudah ia tunggu sejak lama! bahkan mimpi basah pertama hingga sampai sekarang diawali dengan Naruto dan tubuh seksi menggoda nya. Jantungnya berdetak dengan tidak etis, nafasnya terasa berat, wajahnya terasa sangat panas sekarang! apa benar ini waktu yang tepat!? apakah dia pantas mendapatkan ini!? begitu banyak pikiran yang melintasi kepala raven itu
Naruto menatap Sasuke datar, dia dapat melihat tangan Sasuke yang tremor. Malas menanti kedatangan tangan itu untuk menyentuhnya, tangan tan Naruto membantu untuk mempercepat proses penyentuhan itu, dia langsung menaruh tangan Sasuke pada dadanya.
Dengan cepat Sasuke menarik kembali tangannya dari dada Naruto, sudah ia duga ia tidak mampu! ini terlalu cepat! mereka masih terlalu muda! "n-Naruto a-aku pikir--"
"jika kau menolak ku sekarang jangan harap ada kesempatan lagi di masa depan" ancam Naruto saat ia memotong ucapan Sasuke, oh ayolah, dia sudah memberanikan dirinya untuk mengajak Sasuke, bahkan ia sudah memotong urat malunya demi ini semua, jika Sasuke benar-benar menolaknya, entahlah, mungkin dia akan perjaka seumur hidup.
Sasuke terdiam, apa benar ini waktu yang tepat? sebenarnya tak ada alasan untuk dia menolak, dia ingin sekali, SANGAT INGIN SEKALI, mana mungkin dia menolak ini!? tapi apa benar ini waktu yang tepat? di saat yang bersamaan dengan keinginannya, Sasuke merasakan rasa ragu yang amat sangat dalam, bukan meragukan perasaannya, jika bicara soal perasaan itu tidak boleh dipertanyakan, buktinya dia tahan 10 tahun, yang menjadi masalah adalah pengalamannya, Sasuke adalah seorang perjaka! walaupun dia tinggal di negara bebas selama 6 tahun lamanya, ciuman saja dia belum pernah, dia menyimpan itu semua untuk Naruto, jika bukan Naruto mungkin sampai mati ia tak akan merasakan apa itu hubungan romantis.
"a-aku tak ada pengalaman! biarkan aku belajar terlebih dahulu" benar! biarkanlah Sasuke belajar terlebih dahulu! seks itu mengenai 2 orang bukan hanya dirinya saja! jika tak ada pengalaman dia takut menyakiti tubuh Naruto yang sangat berharga ini!
Naruto menyerngit, "gila ya?" umpatnya tiba-tiba, "kalau begitu kita belajar bersama! saat inilah yang tepat untuk mempelajari tubuh kita masing-masing! memang kau mau belajar pakai apa!?" kesal Naruto, oh ayolah, dia sudah sangat memberanikan diri, masa iya dia harus menanti Sasuke belajar terlebih dahulu baru melakukan hal ini? jujur saja tentunya dia juga tak memiliki pengalaman dalam hubungan intim sama sekali, ya sesekali dia menonton film porno, TAPI! dia tak berpengalaman! yang ia tahu jika hubungan pria dengan pria itu ya masuk lewat pantat! saat ia menonton film biru pria dengan pria, dia belajar! ternyata memasuki batang ke bolongan itu mudah! tak sesulit itu!
"tapi apa tidak terlalu cepat?" Sasuke bertanya dengan ragu
Naruto menatap kesal pada Sasuke, kedua tangan tan nya membuka semua kancing bajunya, dengan bertenaga ia membuka lebar-lebar kemeja putihnya, memperlihatkan tubuh telanjangnya pada Sasuke langsung, "tak ada kata terlalu cepat! ilmu itu digali sedari dini bukan sedari tua!" Naruto mulai tak masuk akal
Sasuke makin tremor dibuatnya, ternyata kekasihnya adalah orang yang ekstrim, jika dipikir-pikir Naruto memang anak yang lumayan ekstrim, dia bahkan bisa bertengkar hingga patah tulang atau rela di pukul saat ada perkelahian demi untuk melerai.
Naruto kemudian memegang kepala Sasuke dengan kedua tangannya, dengan kasar ia melumat bibir pria raven itu, lidahnya dengan lihai membuka katupan bibir tipis itu dan bermain di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dwarf in Love (SasuNaru)
FanfictionWARNING ! SasuNaru. Yaoi. Alternative Story. Rate : Teen s/d Mature Character belong to © Masashi Kishimoto Story Suatu hari hiduplah seorang kurcaci kecil yang tersesat di dalam hutan, dia sendirian di dalam hutan gelap ini, ia berharap ada seorang...