Episode 32

1.9K 276 20
                                    

Ini terakhir update kapan yak, Esher pun sudah lupa :')

Siapa yang lupa sama alur nya ?

silahkan di cek dari prolog :)

*****

Mata Itachi tak bisa menutup, sudah berkali-kali ia mencoba untuk menutup mata nya namun usaha nya sia-sia karena rasa perasaan bersalah menghantui nya, 'tak seharusnya aku bertindak bodoh' atau 'seharusnya aku tak mengejarnya'  ungkapan-ungkapan tersebut terus meluap di pikirannya, perasaan dan hati nya terasa tak tenang sejak dengan bodoh nya ia pergi mengejar Kurama dan meninggalkan Naruto sendirian di taman beberapa hari yang lalu walau pun Naruto bilang ia tak mempermasalahkan hal tersebut namun Itachi tahu bahwa Naruto benar-benar berpikir bahwa ia masih mencintai rubah merah tersebut.

Perasaan tak bisa di bohongi, Itachi memang ingin mencoba untuk mencintai Naruto, seseorang yang mencintainya dengan sangat tulus hingga terkesan sangat bodoh di mata orang karena hanya demi diri nya pria itu rela bertengkar dengan kakak nya bahkan hingga masuk rumah sakit demi membela perasaan nya, namun pikiran dan hati nya bertolak belakang, melupakan seseorang yang dicintai tak semudah membalik telapak tangan dan mencintai seseorang tak semudah mengupas kulit mangga, tak bisa dipungkiri Itachi masih memiliki rasa untuk Kurama, mungkin kalau ceritanya diangkat menjadi sebuah sinetron dia akan kena azab dengan tertimpa meteor dan kena semen cor an kemudian masuk air comberan atau mungkin juga mayat nya akan tertimpa puluhan gas elpiji, lupakan itu azab orang. Ya, tak bisa di pungkiri lagi Itachi memang tak tahu diri, ketika ada seseorang yang sangat mencintainya berada di sampingnya dia malah keluyuran mencari kakak nya dan mencoba untuk mengencani kakaknya, apalagi selain kata kurang ajar ? 

Merasa matanya tak akan tertutup Itachi membangkitkan tubuhnya, ia berjalan keluar dari kamarnya yang gelap gulita menuju dapur saat ia membuka lampu dirinya dikejuti oleh sosok rambut mencuat ke atas melawan gravitasi itu, "Sasuke !" panggil nya pada Sasuke yang sedang menikmati tomat di meja makan, "kenapa kau tidak menyalakan lampu ? kau benar-benar mengejutkanku !" protes Itachi pada Sasuke, Sasuke hanya diam menikmati tomat segar nya setelah tomat di tangannya selesai ia makan ia kembali menatap ke arah Itachi

"aku tak bermaksud mengejutkan mu, namun dengan membuka lampu malam-malam seperti ini akan mengundang pelayan yang sedang tertidur, mereka akan merasa tak enak karena saat tuannya belum beristirahat mereka sudah terlelap" jelas Sasuke yang entah mengapa terdengar sangat perhatian pada para pelayan di kediaman Uchiha

Itachi menghela nafas lelah, ia berjalan menuju kulkas dan membuka kulkas tersebut, mencari-cari air dingin di dalamnya, "kenapa kau belum tidur ?" tanya Sasuke pada Itachi

"tak bisa, aku sedang banyak pikiran" balas Itachi, ia kemudian mengambil sebotol air dingin dari dalam kulkas

"hmmm ... tentang Naruto kah ?" 

Itachi bergidik, dengan perlahan ia menoleh kearah Sasuke yang menatapnya dengan tatapan datar namun tajam itu, "ya seperti itu lah"

"apa kau berpikir untuk meninggalkannya ?" 

"itu tidak terlintas sama sekali di benak ku, aku bukan pria yang tak bertanggung jawab seperti itu"

Sasuke terdiam sejenak, ia menatap tomat di depannya dengan datar, ia kemudian menoleh ke arah Itachi kembali, "kau tahu, jika kau menjalin hubungan dengan seseorang, tak ada kata tanggung jawab pada hubungan tersebut melainkan kau harus memiliki ketulusan dalam hubungan tersebut" jelas Sasuke pada Itachi, ia kemudian kembali mengambil tomat di depannya

Itachi menatap heran Sasuke, "hoh, jadi kau sedang ingin menasehati ku ?" ucap nya dengan nada yang terdengar iseng 

Sasuke menghela, "aku bukan menasehati mu, namun cobalah berpikir, bagaimana perasaan Naruto saat ia tahu jika kau mengencaninya hanya karena rasa bersalah dan untuk tanggung jawab" Sasuke terdiam sejenak, ia kemudian kembali memakan tomatnya dan kembali membuka suara, "dalam hubungan yang kau jalani dengan Naruto sekarang ada yang merasa bersalah, ada yang bahagia dalam harapan palsu, ada yang berkorban dan ada yang merasa tersakiti dan menyesal, bagaimana bisa kau dengan mudah nya berkata jika perasaan mu pada Naruto adalah hanya rasa tanggung jawab tanpa adanya ketulusan ?" Sasuke menyelesaikan tomat terakhirnya ia kemudian berdiri dari duduk nya, "ku harap kau bisa memikirkan hal tersebut dengan jernih" ujar Sasuke kemudian pergi meninggalkan Itachi yang terdiam

Itachi kembali meminum air dari botol yang baru saja ia ambil dari kulkas, ia kemudian menghela, "dan perkataan itu keluar dari mulut orang yang mencintai kekasih ku sendiri" gumam Itachi pelan, "anak itu ... padahal dia yang paling tersakiti tapi masih bisa tahan dengan sikap ku, ahhh ... aku merasa seperti anak kecil saja" gumam Itachi merasa frustasi

brak

Sasuke menutup pintu kamar nya dengan pelan, dengan cepat ia berjalan ke arah kasur dan menjatuhkan tubuh nya pada kasur nya yang empuk, ia kemudian mengambil ponsel pintarnya dari nakas di sebelah kasurnya, membuka ponsel tersebut dan mengamati wallpaper nya, "urgh ... brengsek" umpatnya kemudian melempar ponsel nya ke sembarang arah 

"kenapa kau mencium ku ?"

 Sasuke menenggelamkan wajahnya pada bantal, "itu karena aku mencintaimu, dobe sialan !" umpatnya kesal, tangannya mencoba untuk meraih ponsel yang baru saja ia lempar, ia kemudian kembali menatap wallpaper nya, "sampai kapan kau akan menjadi orang bodoh ?" gumam nya, ia kemudian tersenyum lembut, "aku mencintaimu, Naruto Namikaze" 

Seandainya aku tak terlambat untuk kembali

-11 tahun yang lalu

Bandara

"Sasu  ... hiks apa kau akan pergi hiks untuk selamanya ? apa hiks kita tak bisa ketemu lagi ?" seorang anak dengan rambut pirang terisak dengan lengan nya ia berusaha untuk menghapus air mata yang jatuh dari mata bulat nya

"aku pasti akan kembali" sumpah anak dengan rambut raven itu pada si pirang, wajahnya tampak serius, dengan usapan lembut ia terus berusaha menenangkan si pirang di depannya

"berjanjilah !" pinta anak pirang itu pada anak di depannya, ia mengangkat jari kelingkingnya

anak dengan rambut raven itu terkekeh ia mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking anak pirang itu "aku berjanji akan kembali, jika aku tak akan kembali lagi aku akan memakan 100 jarum karena telah berbohong pada Naru !" janji nya 

"ehehehe ... baiklah !" mereka melepaskan kaitan kelingking mereka, dengan senyum di wajahnya anak pirang itu memeluk anak dengan rambut raven di depannya, "Sasu ... aku cinta pada mu !"

wajah anak dengan rambut raven itu merona merah, ia kemudian membalas pelukan anak pirang itu dengan erat, "aku juga ...." anak itu kemudian terdiam, "aku pasti akan kembali ... jika aku sudah kembali Naru harus menikah dengan ku !"

"baiklah ! tapi jangan lama-lama nanti Naru jadi perawan tua !" 

"perawan tua ?" beo anak dengan rambut raven itu bingung 

"iya ! Naru gamau ! kata nya Kyuu-nii perawan tua itu jelek !, Naru gamau ketemu Sasu kalau muka Naru jadi jelek !"

"Naru mau setua apa pun pasti tetap manis kok !"

anak pirang itu tersenyum, "Sasuke ... Naru mencintai mu !"

-tbc

DAKARETAI OTOKO ADAPTASI JADI ANIMEEEEE 

AAAAAHHHHHHHH #HatiFujoshiYangBerteriak

Maaf lama update nya, selama ini Esher cuman bisa liatin wattpad doang #WriterBlock

dan menatap buku binder dengan bahasa alien #UTS

anime nya Mo Dao Zu Shi pun sudah mau tamat *hiks* tapi gapapa ada season 2 nya ntar tahun depan :') sama masih ada Manhwa nya masih ada Novel nya #EsherKuat



Dwarf in Love (SasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang