"jangan lupa makan siang ya ! kaachan benar-benar akan membunuh mu jika kaachan melihat makanan mu masih ada di kulkas !!" ujar Kushina pada Kurama yang masih tidur di ranjang empuknya, ia memilih untuk tidak masuk kuliah ketimbang akan bertemu dengan Itachi, bukan kah itu akan benar-benar canggung setelah kejadian kemarin ? "apa kau dengar Kyuu ?!" pekik Kushina kesal pada Kurama yang sudah menutup kedua telinganya dengan bantal empuk nya
"sudahlah kaachan biarkan saja aku tidur, aku pasti akan kelaparan dan makan nanti ! tenang saja" ujar Kurama yang sudah malas berurusan dengan ibu nya yang super cerewet ini, telinganya bisa rusak jika ia terus mendengar ocehan tidak penting ibu nya
"kau ini benar-benar" Kushina menghela melihat tingkah anak sulung nya ini, "kaachan akan pergi sekarang, jaga rumah ya, dan katakan pada Naruto makan siang ada di kulkas dia hanya perlu menghangatkannya dengan microwave dan jangan pakai microwave yang--"
"iya iya iya iya, aku tahu makanan ada di kulkas, kita hanya perlu menghangatkannya di microwave yang baru itu saja kan ? sudahlah kaachan ! jika begini terus kaachan bisa telat bertemu dengan Miko-baachan" pekik Kurama kesal sendiri mendengar ocehan Kushina yang tidak henti-henti nya itu
Kushina menatap Kurama kesal, "kamu ini ya kalau di bilangin tidak bisa, terus saja kau membantah kaachan, kau seharusnya tidak melawan orang tua kau tahu, kaachan itu peduli dengan mu, apa kau tidak punya rasa kasihan pada kaachan tiap hari lelah mengurus kalian yang setiap hari membantah kata kaachan ? kaachan lelah kalian tahu !?"
"bunuh saja aku kaachan ! bunuh saja aku !!" batin Kurama berteriak mendengar ocehan Kushina yang lagi-lagi tak kunjung habis itu, telinga nya seperti di perkosa oleh ibu nya sendiri jika mendengar ocehan ibu nya yang benar-benar cerewet
Setelah 1 jam kemudian akhirnya Kushina berhenti mengoceh, ia melihat jam pada tangannya dan melihat bahwa ia benar-benar sudah telat untuk bertemu dengan Miko, ini karena anak nya yang susah diatur !
Kurama mengangkat bantal dari telinganya, melihat Kushina pergi keluar dari kamarnya dengan terburu-buru, akhirnya ia tidak perlu mendengarkan ocehan-ocehan kaachan nya yang bisa di bilang tidak penting lagi karena ia sudah mendengar ocehan yang sama setiap ibu nya itu mengomel
"benar-benar tidak waras, telinga ku bisa tuli jika mendengar ocehan nya lagi" gerutu Kurama, ia membaringkan tubuh nya pada kasur empuk nya mencoba untuk tidur kembali namun suara langkah kaki seseorang yang menaiki tangga dengan kasar terdengar membuat Kurama harus membuka matanya kembali, dia ingin sekali menangis hari ini karena gangguan-gangguan tidak penting
BRAK !
Kurama menoleh dan mendapatkan Naruto di ambang pintu, menatap nya tajam
"ada apa Naruto ? kenapa kau sudah pulang ?" tanya Kurama penasaran pada Naruto, Naruto hanya diam, ia berjalan menghampiri Kurama kemudian menarik kerah Kurama
"kenapa !?" tanya Naruto, mata nya memerah, ia menatap nanar pada Kurama yang terkejut, Naruto kemudian menarik Kurama jatuh dari ranjangnya ke lantai, "kenapa !? kenapa kenapa kenapa !?" hanya itu yang bisa di tanyakan oleh Naruto, dada nya sesak, sakit, dia tidak tahu apa yang sedang ia lakukan sekarang, "aku ingin kau menjelaskannya" pinta Naruto, ia menarik kerah piyama Kurama mendekat pada nya
Kurama menatap datar pada Naruto, ia melepas genggaman Naruto dari kerah nya, "apa yang harus ku jelas kan ?" tanya Kurama dengan tenang pada Naruto "semua ini sudah jelas kan ?" lanjutnya tersenyum miring melihat Naruto
BUAGH !!
Naruto melayangkan pukulannya pada pipi Kurama hingga terlihat bercak merah pada pipi nya, "AKU TANYA SEKALI LAGI KENAPA !?" bentak Naruto, ia sudah tidak bisa menghentikan air mata yang turun dengan deras terjun melewati pipi nya, ia sudah tidak bisa berpikir rasional, rasanya semua tubuh nya terasa sakit
Kurama menggenggam erat tangan Naruto, "dengar Naruto, aku tidak mencintainya, kau boleh memilikinya !!" ujar Kurama dengan serius ia menatap tajam pada Naruto
DUAK !!
Naruto kembali memukul Kurama, ia menarik kerah piyama Kurama dengan erat, "aku tidak mau mendengar omong kosong itu !!"
Kesal, kesal, kesal, Kurama mendorong tubuh Naruto kebelakang ia kemudian balas menarik kerah baju Naruto, "APA YANG KAU TAHU HAH !?" Pekik Kurama kesal pada Naruto "APA KAU TAHU RASANYA MENJADI AKU !? KAU TIDAK TAHU PERASAAN KU SAMA SEKALI !!" bentak Kurama pada Naruto
DUAK !!
Kurama melayangkan pukulannya pada wajah Naruto, "kau tidak tahu apa yang kurasakan !" Kurama menatap nanar Naruto yang berada di bawah nya, tanpa ia sadari Naruto telah menarik baju nya membuatnya kembali jatuh pada lantai
"menyebalkan" gerutu Naruto dengan pelan, "PERASAAN MU TERLIHAT DENGAN JELAS KAU TAK PERLU MENYEMBUNYIKANNYA !!" bentak Naruto pada Kurama ia kembali melayangkan pukulan pada Kurama hingga pipi Kurama terlihat sangat merah dan membengkak
"sialan" umpat Kurama kemudian ia mendorong Naruto, ia menjambak surai pirang Naruto dengan kasar, surai pirang yang selama ini tak pernah ia perlakukan dengan kasar dan tak ada yang berani, "dengar Naruto, aku tidak menginginkannya, jangan memaksa mu untuk menyakiti mu lebih jauh dari ini" ujar Kurama menatap Naruto dengan dingin
Naruto menggeram kesal, "SAKITI SAJA AKU ! AKU TIDAK TAKUT BERAPA KALI KAU PUKUL, AKU AKAN TAHAN !!! TAPI JANGAN MENYAKITI ITACHI-NII !!!" Bentak Naruto kasar, ia berusaha untuk melepaskan jambakan Kurama pada surai pirang nya yang sekarang semakin sakit
Kurama berdecak ia menendang tubuh Naruto hingga Naruto terkapar pada lantai kamarnya dan melenguh sakit, Naruto meremas kuat perutnya yang terasa sakit, Kurama menatap dingin pada Naruto ia menginjak tubuh Naruto hingga Naruto tidak bisa bangkit, "kau yang mau" ujar Kurama dingin
"APA YANG KALIAN LAKUKAN !?" pekik Kushina di ambang pintu, menyadarkan Kurama yang sedang menginjak tubuh Naruto itu, mata Kurama terbelalak, ia menjatuhkan tubuh nya pada lantai, Kushina berjalan menghampiri Naruto dan Kurama, "SEDANG APA KALIAN HAH !?" bentak Kushina, namun ia tidak mendapatkan jawaban apa-apa dari kedua anak nya yang sekarang tampak babak belur itu
uhuk !
Suara batuk dari Naruto membuat Kushina menoleh pada anak bungsu nya, mata Kushina terbelalak melihat darah yang keluar dari mulut Naruto, "KYUU CEPAT PANGGIL AMBULANCE !!" perintah Kushina menyadarkan Kurama dari rasa terkejutnya, dengan terburu-buru Kurama mencari ponsel pintarnya
***
Hospital
PLAK !
Kurama mendapat tamparan keras dari sang ayah yang menatapnya penuh emosi, "kalian pikir kalian apa ? preman ? mafia ? seberat-beratnya masalah yang kalian miliki kalian tidak boleh asal main fisik" ujar Minato dengan suara tenang namun terasa dingin, tak seperti biasanya, bahkan Kurama sudah tidak melihat senyum yang biasa selalu terlihat pada sang ayah
"maafkan aku ... touchan" ujar Kurama ia menunduk, dia tidak tahu kenapa ia menjadi sekasar itu, namun rasanya ia sudah termakan emosi
Minato menghela, ia kemudian mengelus pelan surai merah Kurama, "Kyuu-chan, apa kau menyesal ?" tanya Minato pelan pada Kurama, Kurama mendongak melihat senyum biasa sang ayah kembali
Tiba-tiba air mata mengalir deras, dia takut, takut, sangat takut, entah apa yang ia takuti banyak hal yang membuatnya takut dan ia menjadi tidak pasti, Kurama memeluk erat tubuh kokoh sang ayah, menyembunyikan wajahnya yang sekarang terlihat kacau
Minato tersenyum melihat tingkah sang anak, ia mengelus pelan surai merah sang anak, "tidak apa tidak apa" ujar Minato menenangkan Kurama
(TBC)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dwarf in Love (SasuNaru)
FanficWARNING ! SasuNaru. Yaoi. Alternative Story. Rate : Teen s/d Mature Character belong to © Masashi Kishimoto Story Suatu hari hiduplah seorang kurcaci kecil yang tersesat di dalam hutan, dia sendirian di dalam hutan gelap ini, ia berharap ada seorang...